KOMPAS.com - Sebuah tim internasional menyerukan investasi sebesar 14 miliar dolar untuk melindungi dan memulihkan salah satu ekosistem laut yang paling berharga dan terabaikan di planet ini, yaitu hutan kelp.
Sebagai informasi kelp merupakan sebutan untuk rumput laut cokelat berukuran besar dan bisa membentuk ekosistem yang disebut hutan kelp.
Layaknya hutan hujan di darat, hutan kelp menjadi tempat berlindung dan mencari makan bagi ribuan spesies ikan, mamalia laut dan invertebrata.
Kelp juga menyerap sejumlah besar karbon dioksida dari atmosfer serta membantu menstabilkan garis pantai dan meredam kekuatan ombak.
Melansir Phys, Rabu (29/10/2025), pendanaan sebesar 14 miliar dolar ini diperlukan untuk mewujudkan insiatif konservasi yang dikenal sebagai Kelp Forest Challenge.
Baca juga: Dulu Krisis, Petani Sumba Timur Kini Panen Enam Ton Bibit Rumput Laut
Itu merupakan sebuah misi global untuk melindungi tiga juta hektar dan memulihkan satu juta hektar hutan kelp pada 2040 sehingga memastikan kelangsungan hidup ekosistem laut yang berharga ini.
Hutan kelp membentang hampir sepertiga dari garis pantai dunia, melindungi perikanan, menyerap karbon, dan mendukung keanekaragaman hayati yang diperkirakan bernilai 500 miliar dolar per tahun.
Meskipun demikian, sebanyak 60 persen hutan kelp global telah mengalami penurunan selama setengah abad terakhir akibat pemanasan laut, polusi, dan peningkatan populasi bulu babi secara drastis.
Studi yang dilakukan University of New South Wales dan Kelp Forest Alliance ini pun menjadi tolok ukur finansial yang jelas untuk konservasi kelp global.
Lebih lanjut, target pendanaan tersebut tidak ditetapkan secara sembarangan, melainkan dikembangkan melalui lokakarya konsultasi ahli, tinjauan terhadap biaya konservasi laut, dan membandingkan hutan kelp dengan tolok ukur inisiatif konservasi mangrove dan terumbu karang global.
Target pendanaan 14 miliar dolar AS dipandang sebagai skenario jalan tengah di mana merupakan target yang ambisius tetapi dapat dicapai.
Selain itu juga target dapat membantu menyelaraskan upaya konservasi kelp dengan inisiatif lebih besar yaitu Insiatif Terobosan Laut yang dipimpin oleh UN Climate Champion.
Baca juga: Ancaman Abadi Sampah Plastik, Bertahan di Permukaan Laut Lebih dari 100 Tahun
Penulis utama, Dr. Aaron Eger, mengatakan bahwa menetapkan tujuan pendanaan yang nyata sangat penting untuk memobilisasi tindakan dan melacak kemajuan.
"Hutan kelp adalah elemen vital yang menyatukan dan mendukung seluruh ekosistem perairan dingin tetapi telah diabaikan dalam pendanaan konservasi meskipun memiliki peran krusial," katanya.
"Menetapkan target yang jelas akan menentukan agenda dan benar-benar menekankan fakta bahwa kita tidak bisa melakukan ini sendirian. Kita membutuhkan semua orang dalam masyarakat untuk berpartisipasi dan mencapai tujuan ini," tambah Eger.
Jika investasi tersebut diwujudkan, ini akan mengamankan keberadaan hutan kelp sehingga dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Studi dipublikasikan di jurnal Biological Conservation.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya