Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Backsound Merah Putih: One for All, Warga: Kaya Buat Kondangan

Kompas.com - 16/08/2025, 20:34 WIB
Hafizh Wahyu Darmawan,
Mohamad Bintang Pamungkas

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com – Film animasi Merah Putih: One for All yang tayang di Cinema XXI Plaza Depok, Sabtu (16/8/2025), tidak hanya menghadirkan gelak tawa penonton, tetapi juga menuai sejumlah catatan dari kalangan dewasa.

Beberapa penonton menilai aspek teknis, terutama musik latar, masih perlu diperbaiki agar lebih sesuai dengan nuansa film.

Rian (47), salah satu penonton, mengaku sempat kebingungan dengan backsound yang digunakan dalam beberapa adegan.

Menurutnya, alunan musik terdengar kurang pas untuk film bergenre petualangan.

“Nah back sound-nya juga sempat bikin bingung, soalnya kok lebih kayak buat acara kondangan ya, bukan nuansa film petualangan,” ujar Rian kepada Kompas.com usai menonton.

Baca juga: Gibran Bagi-bagi Hadiah Motor Listrik di Lomba Panjat Pinang Kalimalang

Pendapat senada disampaikan Rezky (23). Ia menilai film besutan sutradara Endiarto tersebut sebenarnya memiliki premis menarik, namun eksekusinya belum maksimal.

“Ini film kejar tayang sih menurut gue sih filmnya kayak dikerjain buru-buru ya. Beberapa adegannya kayak belum matang gitu. Karakternya juga kurang hidup, jadi feel-nya nggak dapet,” katanya.

Rezky juga mengungkapkan alasannya menonton film ini lebih karena kebetulan, sambil menunggu film lain yang menjadi tujuannya.

“Kalau gue sendiri sebetulnya kebetulan lagi nunggu jadwal tayang film lain nanti jam 15.00 an ya, jadi sekalian nonton Merah Putih: One For All biar nggak kerasa gitu nunggu. Betul, selingan aja sambil nunggu film utama yang emang pengin gue tonton,” tambahnya.

Baca juga: Suasana Bioskop Kemang Village di Hari Pertama Penayangan Merah Putih: One for All

Masih Cocok untuk Anak-anak

Meski menuai kritik, sebagian penonton tetap mengapresiasi kehadiran film animasi lokal ini.

Yuli (45) menilai film tersebut cukup menghibur untuk anak-anak, meskipun secara animasi masih jauh dari ekspektasinya.

“Animasinya kurang, kurang menarik aja buat aku, kalau anaknya sih antusias. Masih jauh lah enggak sesuai bayangan,” kata Yuli.

Kehadiran Merah Putih: One for All dinilai menjadi bagian dari upaya memperkaya industri film animasi di Indonesia.

Meski masih menghadapi sejumlah kritik, film ini mendapat sambutan hangat dari keluarga yang ingin menikmati hiburan bersama anak-anak di akhir pekan.

Baca juga: Pesta Rakyat HUT ke-80 RI Akan Digelar Monas, Ada Kembang Api Spektakuler

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Transportasi Umum Jakarta Peringkat 17 Dunia, Ungguli Kuala Lumpur hingga Bangkok
Transportasi Umum Jakarta Peringkat 17 Dunia, Ungguli Kuala Lumpur hingga Bangkok
Megapolitan
KontraS: Lima Orang Masih Hilang Usai Aksi 25–31 Agustus 2025
KontraS: Lima Orang Masih Hilang Usai Aksi 25–31 Agustus 2025
Megapolitan
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bisa Hasilkan 40 Galon Per Jam
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bisa Hasilkan 40 Galon Per Jam
Megapolitan
Polisi Jadwal Ulang Pemanggilan Sherina Munaf Soal Kucing Uya Kuya
Polisi Jadwal Ulang Pemanggilan Sherina Munaf Soal Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Motif Pria Aniaya Sekuriti di Depok, Tersinggung Saat Ditegur gara-gara Portal Tutup
Motif Pria Aniaya Sekuriti di Depok, Tersinggung Saat Ditegur gara-gara Portal Tutup
Megapolitan
Bareskrim dan Kompolnas Kumpulkan Rekaman CCTV di Lokasi Affan Dilindas Rantis
Bareskrim dan Kompolnas Kumpulkan Rekaman CCTV di Lokasi Affan Dilindas Rantis
Megapolitan
Arus Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Ramai Lancar Jelang Demo di DPR
Arus Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Ramai Lancar Jelang Demo di DPR
Megapolitan
Gerakan BEM UI dalam Aksi Rakyat Tagih Janji dan 17+8 Tuntutan
Gerakan BEM UI dalam Aksi Rakyat Tagih Janji dan 17+8 Tuntutan
Megapolitan
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Megapolitan
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Megapolitan
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Megapolitan
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Megapolitan
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Megapolitan
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau