Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Warga Saat Penjarahan Rumah Uya Kuya, Lihat Sekelompok Orang Berpakaian Hitam

Kompas.com - 03/09/2025, 17:47 WIB
Febryan Kevin Candra Kurniawan,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Eni (37), warga sekitar rumah mertua anggota nonaktif DPR RI Surya Utama atau Uya Kuya, mengaku melihat sekelompok orang tak dikenal berkumpul tidak jauh dari rumah tersebut sejak petang.

"Massa itu datang sejak sebelum maghrib, itu kumpul di dekat masjid tapi pakaiannya hitam-hitam dan itu bukan warga sekitar sini," ucap Eni saat ditemui, Rabu (3/9/2025).

Eni menjelaskan, sebelum penjarahan terjadi, polisi sudah lebih dulu tiba dan berjaga di sekitar rumah mertua Uya Kuya itu.

Baca juga: Perempuan Kembalikan AC Usai Penjarahan Rumah Mertua Uya Kuya

"Massa itu kalau puluhan lebih, karena banyak banget. Aparat itu sudah nyampai sebelum kejadian, tapi saya enggak tahu jumlahnya karena dia (petugas) dalam," tuturnya.

Ia menuturkan, penjarahan dimulai pada malam hari ketika sejumlah orang membongkar pagar rumah.

"Malam mulai dijebol (pagar) nah, itu juga ramai banget yang mau ngejarah tapi ada polisi yang berusaha ngamanin gitu loh," ucapnya.

Menurut Eni, jumlah polisi kalah banyak dibanding massa yang datang dengan tujuan merusak dan menjarah rumah.

"Kalau warga sudah dapat info juga dari grup WhatsApp, sore itu sebelum kejadian untuk diminta hati-hati," ungkapnya.

Ia juga mendengar teriakan dari kelompok massa yang memberi instruksi agar rumah dijarah, tetapi tidak dibakar.

"Boleh dijarah asal jangan bakar, karena kalau dibakar merembetnya kan kemana-mana, tapi saya enggak melihat siapa yang teriak, tapi dari kelompok itu," jelasnya.

Baca juga: Usai Dijarah, Rumah Mertua Uya Kuya Ditutup Seng

Polisi tangkap sembilan orang

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur menangkap sembilan orang yang diduga terlibat dalam penjarahan rumah mertua Uya Kuya di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, membenarkan penangkapan tersebut.

"Sembilan orang pelaku yang kami amankan," ujar Dicky saat dikonfirmasi, Minggu (31/8/2025).

Dicky menjelaskan, polisi masih melakukan pendalaman dan pengembangan terkait peran pelaku lain.

"Pelaku lainnya akan kita kembangkan karena pelaku banyak sekali, dan masih didalami ya peran mereka," ungkapnya.

Menurut Dicky, para pelaku membawa sejumlah perabotan dari rumah tersebut. Ia menambahkan, pihak Polsek Duren Sawit sebelumnya sudah berusaha mencegah aksi massa, namun imbauan tidak berhasil meredam situasi.

Baca juga: 10 Orang Jadi Tersangka Kasus Penjarahan Rumah Mertua Uya Kuya

"Polsek Duren Sawit mencoba lakukan himbauan kepada massa bahwa tindakan yang akan dilakukan dikategorikan sebagai pidana dan himbauan tersebut gagal," tuturnya.

Karena jumlah massa sulit dikendalikan, Polsek akhirnya melaporkan kejadian itu kepada Kapolres.

"Namun karena jumlah massa sangat banyak dan tidak dapat dihalau oleh polsek, maka polsek melaporkan kepada kapolres dan langsung dilakukan penindakan oleh tim gabungan reskrim dan samapta," jelas Dicky.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
21 Tahun Munir: Aktivis Padati Komnas HAM, Tuntut Kasus Dibuka Kembali
21 Tahun Munir: Aktivis Padati Komnas HAM, Tuntut Kasus Dibuka Kembali
Megapolitan
Pagar Trotoar di Jalan Ciater Raya Serpong Rusak dan Hilang
Pagar Trotoar di Jalan Ciater Raya Serpong Rusak dan Hilang
Megapolitan
Ruko Fatmawati Terbakar, Karyawan Ngaku Sempat Mimpi Buruk Sebelum Kejadian
Ruko Fatmawati Terbakar, Karyawan Ngaku Sempat Mimpi Buruk Sebelum Kejadian
Megapolitan
Puing Sisa Kebakaran Dipajang di Halte Transjakarta Jaga Jakarta
Puing Sisa Kebakaran Dipajang di Halte Transjakarta Jaga Jakarta
Megapolitan
Polisi Tangkap Penganiaya Sekuriti di Depok Perkara Portal Kompleks Ditutup
Polisi Tangkap Penganiaya Sekuriti di Depok Perkara Portal Kompleks Ditutup
Megapolitan
Suasana Hangat di Peresmian Halte Transjakarta Jaga Jakarta, Penumpang Dapat Bingkisan
Suasana Hangat di Peresmian Halte Transjakarta Jaga Jakarta, Penumpang Dapat Bingkisan
Megapolitan
Pramono: Jakarta Peringkat 17 di Dunia dengan Transportasi Publik Terbaik
Pramono: Jakarta Peringkat 17 di Dunia dengan Transportasi Publik Terbaik
Megapolitan
Selidiki Kasus Affan, Polisi Ambil Rekaman CCTV di TKP Rantis Brimob Lindas Ojol
Selidiki Kasus Affan, Polisi Ambil Rekaman CCTV di TKP Rantis Brimob Lindas Ojol
Megapolitan
Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal Mulai Hari Ini Usai Digratiskan Sepekan
Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal Mulai Hari Ini Usai Digratiskan Sepekan
Megapolitan
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir Demo di Komnas HAM Hari Ini
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir Demo di Komnas HAM Hari Ini
Megapolitan
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok
Megapolitan
Perbaikan JPO Senen dan Polda Metro Rampung Desember, Biaya Capai Rp 20 Miliar
Perbaikan JPO Senen dan Polda Metro Rampung Desember, Biaya Capai Rp 20 Miliar
Megapolitan
Pengemudi Ojol Bakal Demo di DPR pada 17 September, Suarakan 7 Tuntutan
Pengemudi Ojol Bakal Demo di DPR pada 17 September, Suarakan 7 Tuntutan
Megapolitan
Di Balik Sorotan Publik Tunjangan Rumah DPRD DKI Kini Menunggu Revisi
Di Balik Sorotan Publik Tunjangan Rumah DPRD DKI Kini Menunggu Revisi
Megapolitan
Wajah Baru Halte Senen Sentral yang Berganti Nama Jaga Jakarta
Wajah Baru Halte Senen Sentral yang Berganti Nama Jaga Jakarta
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau