JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota DPR RI nonaktif, Surya Utama alias Uya Kuya, akhirnya buka suara terkait kabar keberadaannya saat rumah mertuanya dijarah massa di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (30/8/2025) malam.
Uya membantah tegas rumor yang menyebut dirinya berada di luar negeri saat insiden itu terjadi.
“Enggak, demi Allah saya enggak ke luar negeri. Jadi please lebih cerdas melihat, jangan tergiring hoaks di media sosial,” kata Uya Kuya di Mapolres Metro Jakarta Timur, Rabu (3/9/2025).
Baca juga: Polisi Tangkap 9 Pelaku Penjarahan Rumah Uya Kuya di Duren Sawit
Uya menjelaskan, sejak rumah mertuanya dijarah, ia memilih tinggal di rumah aman atau safe house. Hal itu dilakukan demi keamanan dirinya dan keluarga.
“Saya baru lihat Instagram setelah beberapa hari karena terus terang saya masih di safe house di rumah aman,” ucapnya.
Menurut Uya, kehadirannya di Polres Jakarta Timur pada Rabu (3/9/2025) menjadi kali pertama dirinya muncul di ruang publik setelah insiden tersebut.
“Ini baru pertama lagi saya keluar dan bertemu orang ramai. Kemarin keluar aja diam-diam, baru sekarang berani keluar. Dan saya enggak nyangka juga banyak teman-teman wartawan,” ujarnya.
Selain itu, Uya juga menyinggung beredarnya video dirinya berjoget dengan narasi bertuliskan gaji Rp 3 juta. Ia menegaskan video tersebut bukan buatannya.
“Ada video-video saya joget-joget ada tulisan gaji Rp 3 juta, itu bukan buatan saya. Segala macam itu yang menggiring, memanas-manasi,” kata Uya.
Baca juga: Kucing Uya Kuya Dititipkan ke Dinas KPKP Jakarta Usai Diamankan Polisi
Polres Metro Jakarta Timur sebelumnya telah menangkap sembilan orang yang diduga terlibat dalam penjarahan rumah mertua Uya Kuya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, membenarkan adanya penangkapan tersebut.
“Sembilan orang pelaku yang kami amankan,” kata Dicky saat dikonfirmasi, Minggu (31/8/2025).
Menurut Dicky, massa sempat membawa sejumlah perabotan dari rumah mertua Uya pada malam kejadian.
Baca juga: Ini 17 Tuntutan Rakyat yang Diminta Dipenuhi DPR dan Pemerintah Besok 5 September 2025
Polsek Duren Sawit sempat mencoba meredam aksi dengan memberikan imbauan langsung, namun tidak berhasil.
“Polsek Duren Sawit mencoba lakukan imbauan kepada massa bahwa tindakan yang akan dilakukan dikategorikan sebagai pidana, dan himbauan tersebut gagal,” jelas Dicky.