KOMPAS.com — Harga emas turun di bawah 4.000 dollar AS per ounce pada Senin (27/10/2025), terdorong oleh tanda-tanda meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China, yang menurunkan permintaan logam mulia sebagai aset safe-haven.
Spot gold tercatat melemah 2,7 persen menjadi 4.002,29 dollar AS per ounce pada pukul 17.45 WIB, setelah sebelumnya sempat menyentuh 3.970,81 dollar AS per ounce, level terendah sejak 10 Oktober.
Jika dikonversi ke rupiah dengan kurs Rp 16.500 per dollar AS, harga emas berada di sekitar Rp 66.036.000 per ounce.
Kontrak emas AS untuk pengiriman Desember juga turun 2,9 persen menjadi 4.019,70 dollar AS per ounce atau sekitar Rp 66.324.000 per ounce.
“Potensi kesepakatan dagang AS-China mengurangi sebagian kebutuhan akan aset safe-haven seperti emas,” kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, dikutip dari Reuters.
Meski demikian, optimisme jangka panjang terhadap emas masih ada. Survei Reuters terhadap 39 analis dan pedagang memperkirakan harga rata-rata emas pada 2025 akan mencapai 3.400 dollar AS per ounce, naik dari perkiraan 3.220 dollar AS pada Juli.
Untuk 2026, harga emas diprediksi rata-rata 4.275 dollar AS per ounce, meningkat signifikan dari 3.400 dollar AS tiga bulan sebelumnya.
Pergerakan harga emas juga dipengaruhi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global, yang menjaga daya tarik logam mulia sebagai lindung nilai terhadap risiko.
https://money.kompas.com/read/2025/10/28/061500626/harga-emas-dunia-turun-di-bawah-4.000-dollar-as-imbas-perkembangan-dagang-as