Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelni Dukung Konsolidasi Seluruh BUMN Logistik

Kompas.com - 20/06/2025, 18:44 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyatakan dukungannya secara penuh atas rencana konsolidasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Logistik guna memperkuat sektor logistik nasional.

Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani, mengatakan bahwa sejauh ini kontribusi usaha logistiknya terhadap Perseroan masih cukup kecil, yakni 0,2 persen.

Dengan adanya penggabungan di sektor logistik BUMN lain, diharapkan bisa membuat logistik nasional semakin maju.

Baca juga: Harga Tiket Dipangkas 50 Persen, Penumpang Kapal PELNI Melonjak hingga 120 Persen

"Kami seutuhnya mendukung program-program atau kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga ini akan dibentuk holding, kami pasti akan support," ujarnya di Jakarta, Jumat (20/6/2025).

Lebih lanjut, Tri bilang pihaknya siap untuk melakukan semua persiapan yang dibutuhkan pemerintah untuk mengeksekusi rencana itu.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berencana menggabungkan seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor logistik menjadi satu perusahaan.

Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, mengungkapkan bahwa saat ini ada 18 perusahaan sektor logistik yang mencakup BUMN dan anak usahanya, namun bisnisnya tidak cukup kompetitif.

Maka dari itu, Danantara melakukan pemetaan terhadap bisnis-bisnis BUMN untuk melakukan konsolidasi.

Para BUMN yang memiliki lini bisnis serupa bisa dikonsolidasikan untuk meningkatkan nilai dan daya saing.

"Di dalam logistik itu ada 18 perusahaan kita yang satu sama lain bisnisnya sama dan kecil-kecil, mulai dari ragamnya dan tidak jelas konsepnya," ungkap Dony dalam acara IKA Fikom Unpad Executive di Jakarta, dikutip Jumat (18/6/2025).

Baca juga: Pelni Beri Diskon 50 Persen Tiket Kapal 5 Juni-31 Juli 2025

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau