Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IESR Dukung Target 100 Persen Listrik EBT Prabowo, Ingatkan Perlu Peta Jalan Konkret

Kompas.com - 15/08/2025, 19:39 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Prabowo Subianto menetapkan target ambisius: seluruh pasokan listrik Indonesia bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) dalam 10 tahun mendatang. Target ini ia sampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-1 Tahun Sidang 2025/2026 dan RAPBN 2026 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Prabowo menegaskan, langkah tersebut sejalan dengan visi memperkuat ketahanan energi nasional yang berdaulat, terjangkau, dan berkelanjutan. Dalam RAPBN 2026, pemerintah mengalokasikan Rp 402,4 triliun untuk memperkuat ketahanan energi.

Dana itu digunakan antara lain untuk subsidi energi yang adil dan tepat sasaran, pengembangan EBT, penyediaan listrik desa, serta insentif perpajakan sektor energi.

Baca juga: Anggaran Ketahanan Energi Rp 402,4 Triliun di 2026, Paling Banyak Buat Subsidi

"Indonesia harus menjadi pelopor energi bersih dunia. Kita harus capai 100 persen pembangkitan listrik dari energi baru dan terbarukan dalam waktu 10 tahun atau lebih cepat," ujar Prabowo Prabowo saat menyampaikan RAPBN 2026 dan Nota Keuangannya di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Prabowo juga memaparkan asumsi makro RAPBN 2026, antara lain pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, inflasi 2,5 persen, suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,9 persen, nilai tukar rupiah Rp 16.500 per dollar AS, harga minyak mentah Indonesia (ICP) 70 dollar AS per barrel (setara sekitar Rp 1,155 juta per barrel), lifting minyak 610.000 barrel per hari, dan lifting gas 984.000 barrel setara minyak per hari.

Baca juga: Prabowo Anggarkan Rp 402,4 Triliun untuk Ketahanan Energi 2026, Buat Apa Saja?

IESR: Perlu Peta Jalan dan Kebijakan Jelas

Menanggapi hal itu, Institute for Essential Services Reform (IESR) menyambut baik visi Presiden Prabowo tersebut. CEO IESR Fabby Tumiwa menyebut target ini merupakan sinyal kuat bahwa Indonesia perlu mempercepat transisi energi dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

“Visi Pak Prabowo menunjukkan niat dan tekad besar, tetapi harus segera diterjemahkan ke dalam rencana teknis dan peta jalan yang jelas oleh para menteri pembantu Presiden,” kata Fabby, melalui keterangannya, Jumat (15/8/2025).

IESR mencatat Indonesia memiliki potensi energi terbarukan hingga 3.800 GW. Potensi ini bisa dioptimalkan, salah satunya dengan memperbesar pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pada tahap awal.

Baca juga: IESR Minta RUU Energi dan Ketenagalistrikan Beri Akses Luas Listrik Hijau

Kajian IESR menunjukkan potensi energi surya mencapai 3,3 TWp hingga 20 TWp, termasuk 655 GW PLTS atap dan 300 GW PLTS terapung.

Fabby merekomendasikan percepatan regulasi, termasuk pembaruan kuota PLTS di sistem kelistrikan dan peninjauan kembali aturan penggunaan bersama jaringan transmisi.

“Jika langkah ini segera diambil, peluang investasi, lapangan kerja hijau, dan ketahanan energi akan menguat,” ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau