NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas bertahan stabil pada hari Senin (25/8/2025) waktu setempat, karena fokus pasar beralih ke data Personal Consumption Expenditure (PCE) Amerika Serikat (AS) yang akan datang.
Data ini penting untuk isyarat tentang jalur kebijakan Federal Reserve, sementara dollar AS yang lebih kuat membatasi keuntungan.
Dilansir dari Reuters, harga emas spot stagnan di 3.372,67 dollar AS per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 11 Agustus pada hari Jumat.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup 0,03 persen lebih rendah di 3.417,5 dollar AS.
Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 25 Agustus 2025: Galeri24, UBS, Antam Stabil
Di sisi lain, dollar AS menguat 0,5 persen terhadap mata uang utama lainnya, membuat harga emas batangan dalam mata uang tersebut lebih mahal bagi pembeli asing.
"Pasar sedang mencerna komentar Powell dari hari Jumat karena kami menunggu masukan baru yang mungkin memberikan indikasi yang lebih baik tentang kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September," kata wakil presiden dan ahli strategi logam senior Zaner Metals, Peter Grant, dikutip dari Reuters, Selasa (26/8/2025).
Ia beranggapan, periode lesu musim panas akan segera berakhir dalam beberapa minggu mendatang.
Setelah itu, ia memperkirakan tren kenaikan harga emas akan kembali menguat.
Harga emas melonjak ke level tertinggi hampir dua minggu pada hari Jumat, setelah Ketua The Fed, Jerome Powell, mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan bank sentral AS bulan depan.
Powell mengatakan bahwa risiko terhadap pasar tenaga kerja meningkat, tetapi inflasi tetap menjadi ancaman dan keputusan belum diambil.
Pasar mengantisipasi peluang lebih dari 86 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan The Fed September.
Daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil berkurang dalam lingkungan suku bunga tinggi.
Investor kini menantikan data Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS, yang akan dirilis pada hari Jumat, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai arah penurunan suku bunga bank sentral di masa mendatang.
Data tersebut diperkirakan akan menunjukkan inflasi inti merangkak naik ke level tertinggi sejak akhir 2023, yaitu 2,9 persen.
Di tempat lain, harga perak spot turun 0,3 persen menjadi 38,72 dollar AS per ons, platinum turun 1,6 persen menjadi 1.339,40 dollar AS, dan paladium turun 2,7 persen menjadi 1.096,20 dollar AS.
Baca juga: Benarkah Pajak Penghasilan Anggota DPR Ditanggung Negara?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini