Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya berkinerja baik dalam kondisi suku bunga rendah.
Ekspektasi penurunan suku bunga dan kekhawatiran atas independensi The Fed telah membebani dollar AS, yang berada di dekat level terendah dalam lebih dari satu bulan terhadap mata uang utama lainnya.
Baca juga: Saham ANTM Terbang Ditopang Harga Emas Dunia, Bagaimana Prospeknya?
Kondisi dollar AS melemah membuat emas lebih murah bagi pembeli luar negeri.
Emas telah lama dianggap sebagai lindung nilai yang andal terhadap gejolak geopolitik dan ekonom. Harga emas telah melesat ke beberapa rekor tertinggi pada tahun 2025.
Kenaikan harga emas tahun ini mendapatkan dukungan dari pembelian berkelanjutan oleh bank sentral di tengah pergerakan menjauh dari dollar AS, permintaan safe haven yang kuat mengingat ketidakpastian geopolitik dan perdagangan, ditambah pelemahan dollar AS secara luas, kata para analis.
Harga emas dunia naik 27 persen pada tahun 2024. Kemudian, harga emas dunia menembus level 3.000 dollar AS per ons untuk pertama kalinya pada Maret 2025 karena ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan Trump yang mendorong investor beralih ke aset safe haven tersebut.
Baca juga: Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Harga Emas Dunia Tembus 3.500 Dollar AS
"Reli emas dapat berlanjut hingga 3.600 dollar AS dan bahkan lebih pada akhir tahun jika The Fed melanjutkan pemangkasan suku bunga beberapa kali dan jika kesepakatan damai Rusia-Ukraina tetap sulit dicapai," kata kepala analis pasar KCM Trade Tim Waterer.
Investor kini menantikan data penggajian nonpertanian AS yang akan dirilis Jumat (5/9/2025) mendatang untuk menentukan besarnya pemangkasan suku bunga The Fed akhir bulan ini.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini