Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stabilitas Sosial dan Politik Penting untuk Rawat Kepercayaan Investor

Kompas.com - 05/09/2025, 12:25 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketidakstabilan kondisi sosial dan politik akibat gelombang aksi demonstrasi yang terjadi sejak Kamis (28/8/2025) lalu menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar dan investor.

Pengamat ekonomi dari Universitas Andalas Syafruddin Karimi mengatakan, stabilitas sosial dan politik menjadi faktor kunci untuk menjaga kepercayaan investor.

Pasalnya, pasar menilai kondisi sosial dan politik secara langsung sehingga apapun peristiwa yang dinilai dapat mengganggu kestabilan sosial dan politik akan langsung direspons oleh pasar.

Baca juga: Pulihkan Kepercayaan Investor Dampak Aksi Anarkis, Ini Saran Ekonom

Ilustrasi rupiah, uang rupiah.PIXABAY/DARNO BEGE Ilustrasi rupiah, uang rupiah.
Respons pasar angsung tercermin pada pelemahan nilai tukar rupiah di pasar spot, keluarnya modal asing, dan koreksi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak pekan lalu.

"Menjaga keamanan dan ketertiban publik menjadi syarat pokok agar kepercayaan investor bertahan dan biaya modal turun," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (5/9/2025).

Syafruddin menilai, pemerintah harus memastikan penegakan hukum dilakukan secara proporsional, transparan, dan cepat agar pelaku pasar mendapatkan sinyal kepastian bahwa kondisi sosial dan politik dalam negeri dapat segera stabil.

Selain itu, Syafruddin menekankan pentingnya komunikasi publik yang konsisten dari pemerintah. Langkah ini diperlukan untuk memberikan informasi jelas mengenai upaya penanganan situasi, sekaligus mencegah potensi eskalasi konflik di lapangan.

Baca juga: Rupiah Melemah, Imbas Investor Antisipasi Data Ekonomi AS

"Ketika lingkungan sosial tertata, perusahaan berani mengeksekusi belanja modal, investor asing nyaman mengunci komitmen jangka panjang, dan perekonomian mendapat dorongan dari investasi yang lebih murah serta berkelanjutan," ucapnya.

Aksi demonstrasi bentuk kekecewaan publik

Halaman:


Terkini Lainnya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
Karier
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Ekbis
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Ekbis
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
Ekbis
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Ekbis
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Industri
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
Industri
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekbis
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Ekbis
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Industri
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Keuangan
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Ekbis
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Belanja
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Ekbis
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau