JAKARTA, KOMPAS.com - Ketidakstabilan kondisi sosial dan politik akibat gelombang aksi demonstrasi yang terjadi sejak Kamis (28/8/2025) lalu menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar dan investor.
Pengamat ekonomi dari Universitas Andalas Syafruddin Karimi mengatakan, stabilitas sosial dan politik menjadi faktor kunci untuk menjaga kepercayaan investor.
Pasalnya, pasar menilai kondisi sosial dan politik secara langsung sehingga apapun peristiwa yang dinilai dapat mengganggu kestabilan sosial dan politik akan langsung direspons oleh pasar.
Baca juga: Pulihkan Kepercayaan Investor Dampak Aksi Anarkis, Ini Saran Ekonom
"Menjaga keamanan dan ketertiban publik menjadi syarat pokok agar kepercayaan investor bertahan dan biaya modal turun," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (5/9/2025).
Syafruddin menilai, pemerintah harus memastikan penegakan hukum dilakukan secara proporsional, transparan, dan cepat agar pelaku pasar mendapatkan sinyal kepastian bahwa kondisi sosial dan politik dalam negeri dapat segera stabil.
Selain itu, Syafruddin menekankan pentingnya komunikasi publik yang konsisten dari pemerintah. Langkah ini diperlukan untuk memberikan informasi jelas mengenai upaya penanganan situasi, sekaligus mencegah potensi eskalasi konflik di lapangan.
Baca juga: Rupiah Melemah, Imbas Investor Antisipasi Data Ekonomi AS
"Ketika lingkungan sosial tertata, perusahaan berani mengeksekusi belanja modal, investor asing nyaman mengunci komitmen jangka panjang, dan perekonomian mendapat dorongan dari investasi yang lebih murah serta berkelanjutan," ucapnya.