Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Ungkap Tantangan Besar Perbankan Syariah: Literasi Rendah hingga Minimnya Diferensiasi

Kompas.com - 26/09/2025, 16:42 WIB
Suparjo Ramalan ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri keuangan syariah di Indonesia dinilai masih menghadapi sejumlah tantangan mendasar, mulai dari rendahnya literasi masyarakat hingga anggapan bahwa produk perbankan syariah tidak jauh berbeda dengan bank konvensional.

Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mirza Adityaswara, mengatakan persepsi tersebut menjadi salah satu pekerjaan rumah besar dalam memperluas pangsa pasar syariah.

“Perbankan syariah dihadapkan pada sejumlah tantangan, salah satunya adalah pandangan masyarakat yang masih menganggap bahwa produk perbankan syariah belum memiliki diferensiasi model bisnis dengan bank umum,” ujar Mirza dalam Ijtima’ Sanawi XXI 2025 di Jakarta, Jumat (26/9/2025).

Baca juga: OJK: Aset Industri Keuangan Syariah RI Tembus Rp 2.973 Triliun

Untuk menjawab tantangan tersebut, OJK telah menyusun roadmap alias peta jalan pengembangan dan penguatan perbankan syariah 2023-2027.

Salah satu fokusnya adalah penguatan karakteristik syariah sebagai bentuk diferensiasi model bisnis.

OJK juga menyiapkan pedoman produk baru, seperti cash for coupling deposit yang menghubungkan sisi komersial dan sosial bank syariah, serta produk investasi berbasis syariah sebagai alternatif bagi para investor.

“Semoga dengan adanya produk-produk baru yang inovatif ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan pangsa pasar masyarakat syariah,” paparnya.

Meski demikian, tantangan tidak hanya muncul di sektor perbankan.

Mirza menyoroti bahwa literasi pasar modal syariah masih sangat rendah, hanya 4,5 persen, dengan tingkat inklusi baru 0,2 persen.

Kondisi serupa juga terjadi di industri perasuransian, penjaminan, dan dana pensiun syariah.

Rendahnya pemahaman akad, mekanisme tabarru, serta manfaat produk membuat masyarakat enggan berpartisipasi.

Selain itu, variasi produk asuransi, penjaminan, dan dana pensiun syariah masih minim dan kurang kompetitif dibandingkan konvensional.

Wakil Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara dalam Ijtima' Sanawi Dewan Pengawas Syariah (DPS) XIX 2023, Jumat (13/10/2023).KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Wakil Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara dalam Ijtima' Sanawi Dewan Pengawas Syariah (DPS) XIX 2023, Jumat (13/10/2023).
Untuk itu, OJK menggencarkan berbagai program strategis, mulai dari sosialisasi, training for trainers, hingga perluasan insentif penerbitan instrumen berbasis keberlanjutan di pasar modal syariah.

Di sektor asuransi dan dana pensiun syariah, OJK menekankan pentingnya literasi, inklusi, dan perlindungan konsumen sebagai bagian dari fase pertama peta jalan penguatan industri.

“Untuk menjawab tantangan ini, OJK telah menetapkan salah satu program strategis penguatan literasi dan inklusi, serta perlindungan konsumen dalam fase satu peta jalan pengembangan dan penguatan perasuransian, serta peta jalan pengembangan dan konsumen,” ucapnya.

Mirza optimistis, dengan penguatan regulasi, inovasi produk, dan peningkatan edukasi, ekosistem keuangan syariah Indonesia akan semakin kompetitif.

Baca juga: Market Cap Saham Syariah RI Tembus Rp 7.578 Triliun, Dominasi 62,3 Persen Pasar Modal

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekbis
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Ekbis
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
Ekbis
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Ekbis
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
Ekbis
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Ekbis
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Ekbis
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Keuangan
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Ekbis
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Energi
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
Ekbis
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Ekbis
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Belanja
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Industri
Dana Kelolaan Reksa Dana Campuran BRI-MI Tembus Rp 2,32 Triliun
Dana Kelolaan Reksa Dana Campuran BRI-MI Tembus Rp 2,32 Triliun
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau