Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 200 T Masuk Bank, BI dan OJK Prediksi Kredit Tumbuh, Bunga Lebih Rendah

Kompas.com - 18/09/2025, 06:20 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis penempatan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun di lima bank milik negara akan memperkuat likuiditas dan mendorong penyaluran kredit, sekaligus memberi ruang bagi penurunan bunga pasar.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kebijakan pemerintah memindahkan dana dari BI ke perbankan merupakan langkah positif yang mendukung injeksi likuiditas yang telah dilakukan BI.

“Kami menyambut baik Pak Menteri Keuangan memindahkan dana dari BI ke likuiditas perbankan. Dan itu pandangan kami agar memperkuat injeksi likuiditas yang kami sudah lakukan,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (17/9/2025).

Baca juga: Menteri UMKM Nilai Menkeu Guyur Rp 200 Triliun ke Bank Jadi Angin Segar

Perry menambahkan, program ekspansi fiskal yang baru diumumkan pemerintah juga akan menggerakkan sektor riil dan meningkatkan permintaan kredit.

“Rencana ekspansi kebijakan fiskal akan mendorong sektor riil, meningkatkan dunia usaha, dan pada akhirnya mendorong permintaan kredit,” katanya.

BI Perkuat Likuiditas

Dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, BI telah mengurangi posisi instrumen moneter Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dari Rp 916,97 triliun pada awal 2025 menjadi Rp 716,62 triliun per 15 September 2025.

Selain itu, hingga 16 September 2025, BI mencatat pembelian Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp217,10 triliun, termasuk Rp 160,07 triliun melalui pasar sekunder dan program debt switching dengan pemerintah.

BI juga menyalurkan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) sebesar Rp 384 triliun hingga pekan pertama September 2025.

Insentif ini diberikan kepada bank-bank BUMN, bank umum swasta nasional (BUSN), Bank Pembangunan Daerah (BPD), serta kantor cabang bank asing (KCBA).

Baca juga: Cak Imin Dorong Dana Rp 200 Triliun di Himbara Percepat Penyaluran KUR ke UMKM

Rincian Dana Rp 200 Triliun

Penempatan dana pemerintah dilakukan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa pada 12 September 2025, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025.

Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing menerima Rp 55 triliun, BTN memperoleh Rp 25 triliun, sedangkan Bank Syariah Indonesia (BSI) mendapatkan Rp 10 triliun.

Dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito on call (DOC) konvensional dan syariah. Pemerintah akan memperoleh imbal hasil 80,476 persen dari BI rate yang berlaku.

Pemerintah membebaskan bank untuk menyalurkan dana itu ke sektor mana pun, kecuali untuk membeli SBN dan SRBI.

Dana juga dapat digunakan untuk membiayai program prioritas pemerintah, seperti Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

“Dana Rp 200 triliun masuk ke sistem perbankan hari ini. Mungkin banknya bingung dulu menyalurkan ke mana, tapi pelan-pelan akan dikredit sehingga ekonomi bisa bergerak,” ujar Purbaya.

Baca juga: 4 Momen Menkeu Purbaya Sentil Bank Soal Dana Rp 200 Triliun

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau