Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Impor Nol Persen I-EU CEPA Berlaku Tahun Depan, Target Penerimaan Bea Masuk 2026 Turun

Kompas.com - 12/10/2025, 08:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menurunkan target penerimaan bea masuk pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.

Target bea masuk tahun depan sebesar Rp 49,9 triliun atau turun 5,7 persen dibandingkan target tahun ini sebesar Rp 52,96 triliun pada APBN 2025.

Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu Muhammad Aflah Farobi mengatakan, penurunan target bea masuk pada 2026 disebabkan oleh mulai diterapkannya tarif bea masuk 0 persen untuk produk impor dari Uni Eropa.

Baca juga: Ada IEU-CEPA, Investasi Eropa ke RI Ditarget Bisa Capai 20 Persen Setiap Tahun

Ilustrasi impor.SHUTTERSTOCK/AUN PHOTOGRAPHER Ilustrasi impor.

Kebijakan pembebasan tarif impor terjadi seiring dengan selesainya perjanjian perdagangan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).

"Bea masuk ini turun sekitar 5,7 persen dari proyeksi kita di tahun 2025, ini karena dampak perdagangan internasional yang kira-kira antara AS (Amerika Serikat) dan I-EU CEPA kemungkinan besar tahun depan akan kita finalkan bea masuknya," ujarnya saat media briefing di Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025).

Kendati demikian, dengan adanya berbagai perjanjian perdagangan luar negeri itu, dia memperkirakan nilai impor Indonesia akan meningkat pada 2026.

Sebab dengan diimplementasikannya perjanjian perdagangan I-EU CEPA akan memperluas akses pasar ekspor Indonesia ke Eropa.

Baca juga: Menakar Dampak Kesepakatan Dagang IEU-CEPA

"Diproyeksikan nilai impor ini juga meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi kita," imbuhnya.

Aflah melanjutkan, meski nilai impor diramal akan naik namun terkadang tarif efektif bea masuk justru menurun sehingga menyebabkan realisasi penerimaan bea masuk menjadi terkontraksi.

Contohnya, saat ini Indonesia banyak mengimpor kendaraan bermotor listrik sehingga nilai impor komoditas tersebut naik.

Halaman:


Terkini Lainnya
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau