Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Realisasi Investasi Meningkat 2,5 Kali Lipat

Kompas.com - 16/10/2025, 17:58 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setahun pemerintahan Prabowo-Gibran mencatatkan realisasi investasi yang naik signifikan.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, selama setahun terakhir realisasi investasi menjadi lebih dari Rp 450 triliun setiap kuartalnya.

Capaian ini meningkat signifikan dibandingkan realisasi investasi sekitar Rp 200 triliun pada awal pemerintahan sebelumnya.

"Kalau kita lihat selama satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ini investasi kita mampu tumbuh cukup tinggi, double digit. Kalau kita bandingkan kira-kira di awal pemerintahan yang lalu, itu setiap kuartal hanya sekitar Rp 200an triliun, jadi (naiknya) 2,5 kali lipat," ujarnya dalam sebuah diskusi di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Baca juga: Perpres 109/2025 Jadi Angin Segar bagi Investasi Energi Sampah

Tidak hanya itu, dari sisi pertumbuhannya, realisasi investasi selama setahun pemerintahan Prabowo-Gibran juga menjadi double digit atau sekitar 13,6 persen setiap kuartal.

"Dalam beberapa kuartal mulai Kuartal IV 2024 yang lalu, kemudian tahun ini Kuartal I, Kuartal II tumbuhnya double digit. Dan tiga kuartal ini mencatat angka di atas Rp 450 triliun yang belum pernah terjadi sebelumnya," ucapnya.

Investasi yang tumbuh signifikan ini tercermin dalam penciptaan lapangan kerja di dalam negeri. Pada pemerintahan sebelumnya, penciptaan lapangan kerja di bawah 200.000 tiap kuartal.

Jumlah ini meningkat menjadi 450.000-600.000 lapangan kerja tiap kuartal di 2025. Bahkan pada Kuartal II 2025 mencapai 665.000 lapangan kerja.

Baca juga: Tim Cook Janji Tambah Investasi Apple di China

Demikian jika dilihat dari sisi persebarannya, pada Kuartal II kemarin penciptaan lapangan kerja baru sudah mulai di atas 50,5 persen di luar Jawa.

Ini artinya, persebaran lapangan kerja di Indonesia semakin inklusif karena terdapat beberapa kebijakan dan program pengembangan kawasan yang dilakukan pemerintah sehingga terus mendorong pemerataan di luar Pulau Jawa.

"Jadi intinya capaian investasi ini pertumbuhannya sangat signifikan, dan juga semakin berkualitas, jauh lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya," tuturnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau