JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus cengkih asal Indonesia di Amerika Serikat (AS) yang terpapar zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) ternyata membuat gudang-gudang rempah di Amerika mulai kosong.
Negeri Paman Sam juga mulai merasakan kekurangan cengkih padahal sebentar lagi akan memasuki masa perayaan Thanksgiving, Natal, dan Tahun Baru (Nataru).
Hal itu diungkapkan Ketua Divisi Diplomasi dan Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cesium-137 (Cs-137), Bara Hasibuan, usai timnya melakukan pertemuan dengan pemimpin American Spice Trade Association (ASTA) pada 16 Oktober 2025.
Baca juga: Satgas: 1 Kontainer Cengkeh Suspek Terkontaminasi Cs-137, Dipulangkan ke Surabaya
"Terdapat demand, permintaan yang sangat tinggi terhadap produk rempah, terutama cengkih asal Indonesia di AS. Permintaan saat ini terutama sedang meningkat menjelang perayaan Thanksgiving, Natal, dan Tahun Baru," ujar Bara di Jakarta, dikutip Selasa (21/10/2025).
"Beberapa gudang importir rempah di AS yang biasanya menyimpan beberapa rempah-rempah asal Indonesia saat ini telah mengalami kekosongan. Ini karena permasalahan ini," tambah dia.
Sebagai informasi, masa perayaan Thanksgiving di AS jatuh pada pekan keempat bulan November setiap tahunnya.
Masa perayaan Thanksgiving berdekatan dengan liburan Nataru di AS, di mana banyak hidangan nasional memerlukan rempah-rempah sebagai bumbu masak.
Ilustrasi radioaktif cesium-137Bara melanjutkan, hingga saat ini pasar Amerika masih terbuka untuk produk cengkih asal Indonesia.
Pasalnya, pemberlakuan impor alerts atau peringatan impor oleh pemerintah AS bukan berarti melarang total masuknya cengkih asal Indonesia.
"Pasar AS tetap terbuka selama memenuhi ketentuan sertifikasi bebas radioaktif yang dikeluarkan oleh lembaga otoritas yang diakui oleh US FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS)," jelas Bara.
Dengan adanya ketentuan itu, perusahaan yang produknya masuk dalam kategori yellow list dapat kembali mengekspor cengkih setelah memperoleh sertifikasi bebas radioaktif yang diterapkan oleh otoritas Indonesia.
Lalu, perusahaan yang masuk dalam red list perlu menjalani proses petisi, verifikasi, dan sertifikasi oleh lembaga independen yang terakreditasi oleh FDA.
Sebagai informasi, perusahaan yang masuk dalam kriteria red list adalah yang produknya terbukti terpapar Cs-137.
Dalam konteks cengkih, perusahaan Indonesia yang produknya positif Cesium adalah PT NJS.
Sementara itu, perusahaan yang masuk yellow list untuk produk cengkih adalah semua perusahaan yang mengirim rempah dari Jawa dan Lampung.