JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan terus mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar memanfaatkan peluang ekspor melalui perjanjian kerja sama ekonomi Indonesia-Korea Selatan atau Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).
Upaya ini menjadi bagian dari langkah pemerintah memperluas akses pasar ekspor bagi UMKM Indonesia.
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti mengatakan, kerja sama dengan Korea Selatan membuka banyak peluang, terutama bagi produk unggulan Indonesia yang berdaya saing tinggi.
"Kami baru saja bertemu dengan Deputy Prime Minister dari Korea Selatan Mr. Koo Yun Cheol, di pertemuan tersebut banyak hal yang kami bahas, salah satunya utilisasi IK-CEPA dan program kita UMKM Bisa Ekspor," ujar Roro lewat keterangan pers, Jumat (24/10/2025).
Baca juga: Setelah Jepang, BI Siapkan Uji Coba QRIS di Korea Selatan
IK-CEPA mulai berlaku pada 1 Januari 2023 setelah melalui negosiasi panjang sejak 2012 dan penandatanganan pada 2020.
Perjanjian ini mencakup perdagangan barang dan jasa, investasi, serta kerja sama peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi.
Roro menjelaskan, pemerintah ingin pelaku UMKM lebih agresif memanfaatkan fasilitas dagang dari IK-CEPA.
Produk seperti kopi, rempah, dan hasil olahan makanan dinilai memiliki peluang besar di pasar Korea Selatan.
Ia juga membawa contoh konkret produk unggulan Indonesia dalam pertemuannya dengan Koo Yun Cheol.
"Selesai dari pertemuan, saya memberikan buah tangan ke Mr. Koo yaitu produk UMKM Indonesia, Kopi Ijen. Kopi Ijen ini berasal dari Jawa Timur, kenapa kita berikan kopi karena orang Korea suka sekali mengkonsumsi kopi setiap harinya, ditambah kita juga harus menyebar luaskan kalau kita punya kopi dengan standar internasional. Sudah siap ekspor," ujarnya.
Baca juga: AS-China Siapkan Pertemuan di Malaysia, Bahas Agenda KTT Trump–Xi di Korea Selatan
Pertemuan bilateral itu menegaskan komitmen kedua negara memperkuat kerja sama ekonomi.
Fokus utamanya pada pemberdayaan UMKM dan perluasan jaringan perdagangan antar pelaku usaha di kedua negara.
Upaya Kemendag ini sejalan dengan strategi nasional memperluas basis ekspor nonmigas dan memperkuat posisi UMKM di rantai pasok global.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya