Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop Yakin Kopdes Merah Putih Jadi Instrumen Baru Kendalikan Inflasi

Kompas.com - 27/10/2025, 18:10 WIB
Suparjo Ramalan ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi (Menkop), Ferry Juliantono, optimistis operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes KDKMP) menjadi instrumen baru untuk menjaga stabilitas harga pangan dan mengendalikan inflasi nasional.

Ketika Kopdes mulai beroperasi secara penuh, proses pemantauan terhadap inflasi akan menjadi lebih perinci dan menyeluruh.

Dengan adanya koperasi di tingkat desa, pemerintah dapat melakukan intervensi langsung untuk mengendalikan inflasi, karena data dan distribusi barang dapat dipantau secara real-time melalui jaringan koperasi tersebut.

"Ketika operasionalisasi koperasi ini berjalan, maka proses monitoring terhadap inflasi akan lebih detail dan komplet, dan intervensi pemerintah (untuk mengendalikan inflasi) bisa langsung dilakukan melalui Koperasi Desa," ujar Ferry melalui keterangan pers, Senin (27/10/2025).

Baca juga: Menkeu Purbaya Bongkar Rahasia Soeharto Bertahan 32 Tahun: Jaga Inflasi

Ia menyebut setiap Kopdes bakal menjadi penyalur komoditas pangan. Fungsi ini mengganti peran tengkulak sehingga harga komoditas yang dijual jauh lebih terjangkau.

Sebagai contoh, gabah hasil panen petani dapat dibeli langsung oleh koperasi desa dan kemudian disimpan di gudang yang dikelola koperasi.

Langkah ini penting untuk menjaga ketersediaan stok pangan dan mencegah terjadinya lonjakan harga di pasaran, terutama saat pasokan menurun atau terjadi gejolak harga pangan.

“(Contohnya) gabah dari petani bisa dibeli oleh Koperasi kemudian disimpan di gudang. Ini juga dalam rangka untuk membantu menjaga stok dan mencegah lonjakan harga,” paparnya.

Kopdes juga menjadi lembaga penyalur bantuan sosial yang dilaksanakan pemerintah.

Saat ini, pemerintah tengah mempercepat pembangunan gerai dan gudang sebagai sarana fisik, agar seluruh jaringan Kopdes Merah Putih bisa beroperasi penuh pada Maret 2026.

Adapun gudang dan gerai ditargetkan rampung pada Maret tahun depan.

Pemerintah daerah (Pemda) pun diminta melakukan inventarisasi tanah yang akan digunakan sebagai lokasi berdirinya gerai dan gudang.

Ferry menyebut setiap harinya dibutuhkan pendataan minimal 1.000 titik tanah di daerah.

"Setiap hari kita harus inventarisasi minimal 1.000 data tanah karena pada rapat kabinet paripurna, Presiden menyampaikan target seluruh pembangunan fisik Koperasi Desa bisa selesai dan siap beroperasi pada Maret 2026," paparnya.

Hingga Oktober 2025, ada 82.223 koperasi desa telah berstatus badan hukum dengan 1,12 juta anggota.

Dari jumlah tersebut, sekitar 68.603 koperasi sudah memiliki akun Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa (Simkopdes), dan 18.049 di antaranya aktif memperbarui datanya, termasuk status kepemilikan gerai yang beroperasi.

“Setelah peresmian, kami bergerak cepat membangun fisik gudang dan gerai. Saat ini kami fokus pada pembangunan fisik sebagai prasyarat operasionalisasi (Kopdes),” beber Ferry.

Baca juga: Kopdes Merah Putih Berpotensi Kelola Kebun Sawit Sitaan Negara, Skemanya Masih Digodok

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau