Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Tergelincir di Awal Sesi, Kurs Rupiah Melemah Tipis

Kompas.com - 28/10/2025, 09:24 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini melandai dan bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/10/2025). Sementara, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG bergerak di posisi 8.079,63 atau turun 37,52 poin (0,46 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 8.117,15.

Sebanyak 241 saham melaju di zona hijau dan 188 saham di zona merah. Sedangkan 194 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,11 triliun dengan volume 1,61 juta saham.

Baca juga: IHSG Diprediksi Bakal Bangkit Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, informasi da MSI Inc menimbulkan kekhawatiran tentang potensi pembobotan ulang mengenai fre float dari saham IHSG.

Usulan perubahannya, melakukan transisi dan metodologi diseclosure base ke metodologi berbasis data kustodian. Hal tersebut diharapkan dapat medapatkan definisi free float yang lebih ketat dan akurat.

Sementara itu, pada negosiator perdagangan antara AS-China sudah mengumumkan serangkaian kesepakatan mengenai perjanjian yang mencakup masalah tarif, biya pengiriman, fentanil, hingga kontrol ekspor.

"Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 8.020-8.290," kata dia dalam analisisnya, Selasa (28/10/2025).

Baca juga: Harga Bitcoin Mulai Pulih, Analis Prediksi Bisa Cetak Rekor Tertinggi Baru

Sementara itu, analis MNC Sekuritas T. Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG terkoreksi sebesar 1,87 persen ke 8.117 dan disertai dengan adanya peningkatan tekanan jual.

Koreksi masih mampu tertahan oleh MA60 atau rata-rata penutupan selama 60 hari ke belakang.

IHSG diproyeksikan akan mengalami koreksi terbatas dan berpeluang menguat kembali.

"Adapun area penguatan terdekat berada di 8.150-8.268," ucap dia.

Kemudian, bursa kawasan Asia hari ini mayoritas dibuka di zona merah, dengan Strait Times naik 0,50 persen (22,00 poin) di level 4.462,35, Shanghai Composite turun 0,24 persen (9,55 poin) di level 3.987,38.

Sementara, Nikkei turun 0,51 persen (256,69 poin) di level 50.255,60, Hang Seng turun 0,20 persen (51,75 poin) di level 26.381,94.

Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 28 Oktober 2025: UBS dan Galeri 24 Turun Rp 15.000

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.15 WIB rupiah berada pada level Rp 16.623 per dollar AS atau melemah 2,0 poin (0,01 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.621 per dollar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah berpotensi menguat terbatas atau cenderung datar terhadap dollar AS hari ini.

Proyeksi tersebut terjadi di tengah sentimen risk on oleh harapan perundingan dagang China-AS.

Namun demikian, Lukman menyebut, investor tetap waspada dengan sentimen domestik yang berpotensi kembali terjadi sell-off ekuitas oleh kekhawatiran penurunan bobot beberapa saham-saham Indonesia di Morgan Stanley Capital International (MSCI).

"Range pergerakan rupiah hari ini akan berkisar 16.550-16.650," ucap dia.

Baca juga: Rupiah Makin Tangguh, Tetap Stabil Meski Dana Asing Keluar dari Pasar Keuangan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau