JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini melandai dan bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/10/2025). Sementara, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG bergerak di posisi 8.079,63 atau turun 37,52 poin (0,46 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 8.117,15.
Sebanyak 241 saham melaju di zona hijau dan 188 saham di zona merah. Sedangkan 194 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,11 triliun dengan volume 1,61 juta saham.
Baca juga: IHSG Diprediksi Bakal Bangkit Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, informasi da MSI Inc menimbulkan kekhawatiran tentang potensi pembobotan ulang mengenai fre float dari saham IHSG.
Usulan perubahannya, melakukan transisi dan metodologi diseclosure base ke metodologi berbasis data kustodian. Hal tersebut diharapkan dapat medapatkan definisi free float yang lebih ketat dan akurat.
Sementara itu, pada negosiator perdagangan antara AS-China sudah mengumumkan serangkaian kesepakatan mengenai perjanjian yang mencakup masalah tarif, biya pengiriman, fentanil, hingga kontrol ekspor.
"Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 8.020-8.290," kata dia dalam analisisnya, Selasa (28/10/2025).
Baca juga: Harga Bitcoin Mulai Pulih, Analis Prediksi Bisa Cetak Rekor Tertinggi Baru
Sementara itu, analis MNC Sekuritas T. Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG terkoreksi sebesar 1,87 persen ke 8.117 dan disertai dengan adanya peningkatan tekanan jual.
Koreksi masih mampu tertahan oleh MA60 atau rata-rata penutupan selama 60 hari ke belakang.
IHSG diproyeksikan akan mengalami koreksi terbatas dan berpeluang menguat kembali.
"Adapun area penguatan terdekat berada di 8.150-8.268," ucap dia.
Kemudian, bursa kawasan Asia hari ini mayoritas dibuka di zona merah, dengan Strait Times naik 0,50 persen (22,00 poin) di level 4.462,35, Shanghai Composite turun 0,24 persen (9,55 poin) di level 3.987,38.
Sementara, Nikkei turun 0,51 persen (256,69 poin) di level 50.255,60, Hang Seng turun 0,20 persen (51,75 poin) di level 26.381,94.
Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 28 Oktober 2025: UBS dan Galeri 24 Turun Rp 15.000
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.
Melansir data Bloomberg, pukul 09.15 WIB rupiah berada pada level Rp 16.623 per dollar AS atau melemah 2,0 poin (0,01 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.621 per dollar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah berpotensi menguat terbatas atau cenderung datar terhadap dollar AS hari ini.
Proyeksi tersebut terjadi di tengah sentimen risk on oleh harapan perundingan dagang China-AS.
Namun demikian, Lukman menyebut, investor tetap waspada dengan sentimen domestik yang berpotensi kembali terjadi sell-off ekuitas oleh kekhawatiran penurunan bobot beberapa saham-saham Indonesia di Morgan Stanley Capital International (MSCI).
"Range pergerakan rupiah hari ini akan berkisar 16.550-16.650," ucap dia.
Baca juga: Rupiah Makin Tangguh, Tetap Stabil Meski Dana Asing Keluar dari Pasar Keuangan
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang