Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Usaha Pelindo, Jasa Armada (IPCM) Cetak Laba Rp 140,67 Miliar Per September 2025

Kompas.com - 29/10/2025, 19:42 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com-PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) yang merupakan bagian dari Pelindo Grup mencatat laba senilai Rp 140,67 miliar per September 2025. Realisasi tersebut naik 16,16 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 121,10 miliar.

Sementara itu, pendapatan IPCM tercatat sebesar Rp 1,09 triliun pada periode yang sama. Angka itu naik 15,50 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 946,62 miliar.

Direktur Utama IPCM Shanti Puruhita menjelaskan, kontributor utama pendapatan IPCM diperoleh dari jasa pelayanan kapal sebesar Rp 1,06 triliun atau 96,62 persen dari total pendapatan, atau naik 15,22 persen secara tahunan.

Baca juga: Pelindo Bangun Literasi Logistik di Sekitar Pelabuhan Kijing

Selain itu, kontribusi pendapatan lainnya diperoleh dari jasa pengangkutan dan lainnya sebesar Rp 36,96 miliar.

“Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang kami raih di kuartal tiga ini mencerminkan komitmen IPCM dalam menjaga kinerja berkelanjutan di tengah dinamika industri maritim. Kami terus memperluas jangkauan layanan dan memperkuat posisi sebagai penyedia jasa pemanduan dan penundaan kapal yang andal dan berdaya saing tinggi,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (29/10/2025).

Ia menjabarkan, pendapatan jasa pelayanan kapal yang terdiri dari segmen pelabuhan umum senilai Rp433,06 miliar, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp 224,36 miliar dan Terminal Khusus (Tersus) sebanyak Rp 398,99 miliar.

Peningkatan pendapatan TUKS dan Tersus pada periode ini mengalami kenaikan sebesar 37,58 persen yoy dan 25,47 persen yoy.

"Ini menunjukkan IPCM mampu meningkatkan pertumbuhan volume bisnis pada sebagian besar segmen," imbuh dia.

Baca juga: Tangani Krisis Sampah, Pelindo Terminal Petikemas Gandeng ULM Berdayakan Masyarakat

Shanti menyebut, neraca keuangan IPCM menunjukkan total nilai aset sebesar Rp 1,71 triliun pada akhir kuartal III-2025. Nilai tersebut tumbuh 3,73 persen sepanjang tahun dibandingkan akhir 2024.

Lebih lanjut, ia menyebut IPCM juga telah menyelesaikan pelepasan saham treasury tahap pertama sebanyak 3,39 juta saham.

Selanjutnya, mulai 1 hingga 30 November 2025, perseroan akan melaksanakan pelepasan tahap dua saham treasury sejumlah 4,64 juta saham.

"Langkah ini tidak hanya untuk memenuhi ketentuan regulator, tetapi juga bertujuan meningkatkan likuiditas saham IPCM di pasar modal," tutup dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau