AMBON, KOMPAS.com - Kerja sama Maluku dan Jawa Timur dalam misi dagang mencapai nilai transaksi Rp 459.501.014.000.
Hal itu didapat saat kedatangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ke Ambon untuk misi dagang di Kota Ambon.
“Kehadiran Gubernur Jatim beserta rombongan menjadi babak baru dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi antardaerah dan demi kemajuan bersama,” kata Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa di Ambon, Rabu (23/4/2024).
Dari hasil akhir nilai transaksi yang disampaikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku dan Provinsi Jawa Timur, dapat diketahui bahwa nilai beli Jatim yakni sebesar Rp 309.260.014.000, sedangkan jual Rp 150.241.000.000.
Baca juga: Hitungan Jam, Misi Dagang Jatim-Malut Bukukan Transaksi Rp 503 Miliar
Adapun komoditas yang dijual oleh Jawa Timur yakni produk hasil tembakau, DOC pakan olahan unggas, benih tanaman pertanian, beras, telur ayam, produk makanan ringan, produk fashion, serta ayam dan bebek kartas.
Sementara itu, untuk komoditas yang dibeli oleh Jawa Timur, yakni udang, tuna, cumi-cumi, kayu logs, hasil hutan kayu bulat, kelapa bulat, dan arang tempurung kelapa.
Misi dagang yang dilaksanakan kedua daerah ini diharapkan oleh Gubernur Maluku dan Jatim dapat menjadi langkah awal untuk memperluas jejaring kerja sama ekonomi, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Maluku maupun Jawa Timur.
Dalam pertemuan misi dagang itu, Gubernur Maluku dan Gubernur Jatim menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama 10 OPD, satu BUMD, dan dua asosiasi pengusaha dari Provinsi Maluku dan Provinsi Jawa Timur, serta penandatanganan komitmen dengan transaksi tertinggi.
Baca juga: Transaksi Misi Dagang Jatim-Banten Tembus Rp 270 Miliar
Adapun Jawa Timur memboyong 40 pelaku usaha, sedangkan Maluku sebanyak 100 pelaku usaha.
Sektor-sektor yang dilibatkan antara lain hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan produk UKM.
"Jawa Timur sebagai salah satu motor ekonomi nasional dan Maluku sebagai wilayah strategis di Kawasan Timur Indonesia, memiliki potensi besar yang jika disinergikan secara optimal, akan menghasilkan dampak yang luas bagi kemajuan kedua wilayah," ujar Lewerissa.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini