Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekumpulan Lumba-lumba Mucul di Pantai Putri, Ada Memainkan Anaknya yang Telah Membusuk

Kompas.com - 27/06/2025, 14:02 WIB
Cristison Sondang Pane,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Sebuah video berdurasi 46 detik memperlihatkan sekelompok Lumba-lumba muncul di Pantai Putri, perairan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

Video tersebut menjadi viral setelah dibagikan oleh akun Instagram pribadi @Wahyufikri._ pada Senin (23/6/2025).

Dalam video itu, terlihat seekor Lumba-lumba memegang atau memainkan sebuah benda putih di permukaan air, yang menimbulkan berbagai spekulasi dari warganet.

Banyak yang mengira benda tersebut adalah sampah plastik.

Namun, Wahyu, perekam video yang merupakan konten kreator asal Kota Medan, membantah hal itu.

"Bukan sampah bang. Awalnya saya juga mengira itu sampah. Dia kok mainin sampah di tengah-tengah situ. Karena dia mutar-mutar ya kami datangi," kata Wahyu saat dihubungi Kompas.com via telepon seluler, Kamis (26/6/2025) malam.

Baca juga: Kasus Home Industry Senpi Rakitan di Lampung, Amunisi Dijual di Marketplace, Kode Mur dan Baut

Setelah mendekat bersama temannya, Adudullz, Wahyu menyadari bahwa benda putih itu bukanlah plastik, melainkan bangkai anak Lumba-lumba.

"Abang-abang nelayan itu bilang, kemarin ada anaknya mati. Kami tengok secara langsung itu anaknya, bayinya sudah busuk. Di bawak-bawaknya, dimaini," tuturnya.

Wahyu mengatakan, awalnya ia mengetahui keberadaan Lumba-lumba di kawasan Pantai Cermin dari informasi seorang nelayan.

Ia pun memutuskan datang pada Sabtu (14/6/2025) untuk melihat langsung fenomena tersebut.

Menurut penuturan nelayan setempat, kawanan Lumba-lumba tersebut sudah sering terlihat di sekitar pantai, meski tak diketahui sejak kapan persisnya.

"Kata orang sekitar situ, sudah ada dari lama bang. Kalau nelayan selalu nampak Lumba-lumba itu, tapi nelayan tidak fokus pada ikan itu," ucap Wahyu.

Saat itu, Wahyu mengamati sekitar 7 ekor Lumba-lumba yang berenang cukup dekat dari pantai. Menurutnya, jumlah Lumba-lumba akan lebih banyak pada pagi dan sore hari.

"Kalau pagi itu ada segerombolan, 15 lebih, tapi agak ke tengah lagi. Jarak dari pantai ke lokasi Lumba-lumbanya naik perahu sekitar 20–30 menit," pungkasnya.

Fenomena ini pun menarik perhatian masyarakat dan warganet, bukan hanya karena kemunculan kawanan Lumba-lumba yang jarang terlihat dekat pantai, tetapi juga karena perilaku mamalia laut itu yang menunjukkan ekspresi duka atas kehilangan anaknya.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau