MEDAN, KOMPAS.com – Sebuah video berdurasi 46 detik memperlihatkan sekelompok Lumba-lumba muncul di Pantai Putri, perairan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Video tersebut menjadi viral setelah dibagikan oleh akun Instagram pribadi @Wahyufikri._ pada Senin (23/6/2025).
Dalam video itu, terlihat seekor Lumba-lumba memegang atau memainkan sebuah benda putih di permukaan air, yang menimbulkan berbagai spekulasi dari warganet.
Banyak yang mengira benda tersebut adalah sampah plastik.
Namun, Wahyu, perekam video yang merupakan konten kreator asal Kota Medan, membantah hal itu.
"Bukan sampah bang. Awalnya saya juga mengira itu sampah. Dia kok mainin sampah di tengah-tengah situ. Karena dia mutar-mutar ya kami datangi," kata Wahyu saat dihubungi Kompas.com via telepon seluler, Kamis (26/6/2025) malam.
Baca juga: Kasus Home Industry Senpi Rakitan di Lampung, Amunisi Dijual di Marketplace, Kode Mur dan Baut
Setelah mendekat bersama temannya, Adudullz, Wahyu menyadari bahwa benda putih itu bukanlah plastik, melainkan bangkai anak Lumba-lumba.
"Abang-abang nelayan itu bilang, kemarin ada anaknya mati. Kami tengok secara langsung itu anaknya, bayinya sudah busuk. Di bawak-bawaknya, dimaini," tuturnya.
Wahyu mengatakan, awalnya ia mengetahui keberadaan Lumba-lumba di kawasan Pantai Cermin dari informasi seorang nelayan.
Ia pun memutuskan datang pada Sabtu (14/6/2025) untuk melihat langsung fenomena tersebut.
Menurut penuturan nelayan setempat, kawanan Lumba-lumba tersebut sudah sering terlihat di sekitar pantai, meski tak diketahui sejak kapan persisnya.
"Kata orang sekitar situ, sudah ada dari lama bang. Kalau nelayan selalu nampak Lumba-lumba itu, tapi nelayan tidak fokus pada ikan itu," ucap Wahyu.
Saat itu, Wahyu mengamati sekitar 7 ekor Lumba-lumba yang berenang cukup dekat dari pantai. Menurutnya, jumlah Lumba-lumba akan lebih banyak pada pagi dan sore hari.
"Kalau pagi itu ada segerombolan, 15 lebih, tapi agak ke tengah lagi. Jarak dari pantai ke lokasi Lumba-lumbanya naik perahu sekitar 20–30 menit," pungkasnya.
Fenomena ini pun menarik perhatian masyarakat dan warganet, bukan hanya karena kemunculan kawanan Lumba-lumba yang jarang terlihat dekat pantai, tetapi juga karena perilaku mamalia laut itu yang menunjukkan ekspresi duka atas kehilangan anaknya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini