KOMPAS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menorehkan prestasi nasional melalui inovasi digital di bidang kesehatan. Inovasi bertajuk Mortality Data System (MDS) berhasil mengantarkan Palembang meraih Gold Award dalam kategori Teknologi Informasi Kesehatan dalam ajang Indonesia Healthcare Innovation Awards (IHIA) VIII – 2025.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Perkumpulan Kedokteran Militer (Perdokmil) Mayjen Tentara Negara Indonesia (TNI) Purnawirawan (Purn) Prihati Pujowaskito dalam malam puncak IMEDIC II–2025 di Hotel Aston Kartika, Jakarta Barat, Kamis (23/10/2025). Penghargaan diterima Wali Kota Palembang Ratu Dewa, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Fenty Aprina dan Kepala Dinas Kominfo Adi Zahri.
Ratu Dewa menyampaikan bahwa capaian itu merupakan bentuk pengakuan atas keberhasilan transformasi digital layanan kesehatan di Kota Palembang yang digerakkan melalui kolaborasi lintas sektor.
“Penghargaan ini untuk seluruh tenaga kesehatan dan warga Palembang. Ke depan, MDS akan terus kami kembangkan agar data kematian semakin akurat dan valid sebagai dasar perumusan kebijakan kesehatan,” ujar Ratu Dewa dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (24/10/2025).
Baca juga: Seribu Data Kematian Warga Surabaya Tak Dilaporkan, Alasannya Takut Tak Lagi Terima Bansos
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Palembang Fenty Aprina menjelaskan, Mortality Data System merupakan aplikasi hasil kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).
Melalui sistem ini, kata dia, penyebab kematian dapat diketahui secara real-time berdasarkan entri data dari rumah sakit, puskesmas, klinik, maupun bidan praktik mandiri.
“Begitu data kematian dimasukkan oleh rumah sakit, sistem langsung mengidentifikasi penyebab dan menghasilkan surat keterangan kematian secara otomatis,” jelasnya.
Hingga kini, inovasi MDS telah diimplementasikan di puluhan rumah sakit dan seluruh puskesmas di Kota Palembang. Data yang dihimpun menjadi dasar penting dalam menyusun program kesehatan berbasis bukti, terutama untuk menurunkan angka kematian dan meningkatkan kualitas layanan publik.
Menurut Fenty, keberhasilan MDS sejalan dengan arah kebijakan Pemkot Palembang untuk memperkuat layanan publik berbasis teknologi informasi. Sistem ini juga menjadi fondasi penting dalam integrasi data kesehatan daerah dengan sistem nasional.
“Dengan mengetahui pola penyebab kematian, pemerintah bisa menentukan intervensi yang tepat agar angka kematian dapat ditekan,” katanya.
Baca juga: Angka Kematian Pohon Meroket, Ancaman Serius bagi Manusia
Prestasi di ajang IHIA 2025 menambah deretan penghargaan yang telah diraih Dinas Kesehatan Palembang, termasuk Stunting Award dan ATM Award dari Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES).
Kedua penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wali Kota Palembang pada Pentaloka Nasional Adinkes di Solo pada 21 Oktober 2025.
Dengan berbagai capaian tersebut, Pemkot Palembang menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan inovasi digital yang memperkuat tata kelola layanan kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai informasi acara penyerahan penghargaan IHIA turut dihadiri sejumlah pejabat Pemkot Palembang, di antaranya Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Kadin Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Kadin Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar), serta Kepala Bagian (Kabag) Protokol.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang