Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Pengembalian Benda Diduga Artefak Museum Bhagawanta Bhari Kediri, Faktanya Begini

Kompas.com - 03/09/2025, 20:37 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Sejumlah pemuda terlihat membopong sebuah patung menuju Markas Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur, sebagai bagian dari upaya pengembalian barang-barang jarahan setelah aksi massa pada 30 Agustus 2025.

Video pengembalian arca ini menjadi viral di media sosial dan dianggap sebagai bagian dari koleksi Museum Bhagawanta Bhari yang hilang akibat penjarahan.

Namun, Kepala Bidang Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Kediri, Eko, menegaskan bahwa arca dalam video tersebut bukanlah koleksi museum yang hilang.

"Saya pastikan yang dikembalikan di Polresta itu bukan arca yang hilang. Itu arca baru. Sedangkan yang hilang adalah benda cagar budaya berbentuk fragmen arca Ganesha," ujarnya pada Rabu (3/9/2025).

Baca juga: Fadli Zon Minta Polisi Cari Koleksi Museum Bagawanta Kediri yang Dijarah

Eko menambahkan bahwa meskipun banyak informasi mengenai penemuan arca yang diterimanya, tidak ada yang mengarah pada fragmen arca Ganesha yang hilang.

"Sebelumnya juga ada kabar dari Kecamatan Mojo maupun Kecamatan Banyakan yang menemukan arca, tapi setelah kami cek bukan Arca Ganesha yang hilang," lanjut Eko, yang juga seorang arkeolog.

Meskipun demikian, pihaknya tetap mengapresiasi masyarakat yang telah membantu melaporkan setiap temuan arca.

Eko juga mengklarifikasi bahwa fragmen arca Ganesha adalah satu-satunya arca yang hilang dari Museum Bhagawanta Bhari.

"Dari pendataan terakhir kami, koleksi benda cagar budaya yang tidak ada di lokasi adalah arca Ganesha itu. Lalu etnologis ada wastra," ujarnya.

Eko menjelaskan bahwa secara fisik, fragmen arca Ganesha mungkin terlihat tidak bernilai karena bentuknya yang tidak lengkap.

Baca juga: Pasca-Penjarahan di Kediri, Pemkab Kejar Pengembalian Aset Lewat Hotline Khusus

Namun, dari segi historis dan arkeologis, fragmen yang ditemukan di Situs Candi Babadan di Desa Sunbercangkring, Kecamatan Gurah pada ekskavasi tahun 2009 itu memiliki nilai penting.

"Bahwa situs Babadan itu berorientasi atau berlatar belakang agama Hindu. Jadi penemuan fragmen arca Ganesha itu cukup penting sekali konteksnya," kata Eko.

Situs Babadan diduga merupakan peninggalan dari era Kerajaan Kediri kuno pada abad ke-11 Masehi, dan lokasinya berada di selatan Situs Tondowongso di kecamatan yang sama, sehingga keberadaannya diduga masih terkait dengan Tondowongso itu sendiri.

Sebelumnya, museum Bhagawanta Bhari menjadi sasaran kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (30/8/2025).

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Minta Maaf Usai Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya di Kos Surabaya, Alvi: Saya Emosi
Minta Maaf Usai Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya di Kos Surabaya, Alvi: Saya Emosi
Surabaya
Pengakuan Pelaku Mutilasi yang Pernah Jadi Jagal Hewan: Anaknya Temperamen, Puncaknya, Saya Dikunci di Kosan
Pengakuan Pelaku Mutilasi yang Pernah Jadi Jagal Hewan: Anaknya Temperamen, Puncaknya, Saya Dikunci di Kosan
Surabaya
Pemkot Madiun Gratiskan PBB Warga di Bawah Rp 25.000 Mulai 2026
Pemkot Madiun Gratiskan PBB Warga di Bawah Rp 25.000 Mulai 2026
Surabaya
Terungkap, Motif Alvi Mutilasi Kekasih yang Tinggal Bersamanya di Indekos
Terungkap, Motif Alvi Mutilasi Kekasih yang Tinggal Bersamanya di Indekos
Surabaya
Pelaku Mutilasi Kekasih Mojokerto Pernah Jadi Jagal Hewan
Pelaku Mutilasi Kekasih Mojokerto Pernah Jadi Jagal Hewan
Surabaya
Pelaku Mutilasi di Surabaya Ditangkap, Barang Bukti Senjata Tajam Disita
Pelaku Mutilasi di Surabaya Ditangkap, Barang Bukti Senjata Tajam Disita
Surabaya
Sudah Sepekan Polisi Kesulitan Cari Ibu Bayi Syifa yang Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Sudah Sepekan Polisi Kesulitan Cari Ibu Bayi Syifa yang Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Surabaya
Bocah Korban Serangan Monyet Liar Keluar Rumah Sakit, Keluarga Masih Trauma
Bocah Korban Serangan Monyet Liar Keluar Rumah Sakit, Keluarga Masih Trauma
Surabaya
Gunung Semeru 4 Kali Erupsi Beruntun pada Senin Pagi, Letusan Asap 800 Meter
Gunung Semeru 4 Kali Erupsi Beruntun pada Senin Pagi, Letusan Asap 800 Meter
Surabaya
Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Korban yang Ditemukan di Pacet Mojokerto
Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Korban yang Ditemukan di Pacet Mojokerto
Surabaya
Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Pacet Berjumlah Ratusan, Kepala Masih Disimpan di Belakang Lemari
Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Pacet Berjumlah Ratusan, Kepala Masih Disimpan di Belakang Lemari
Surabaya
Karena Asmara dan Sakit Hati, Pelaku Mutilasi Tubuh Kekasih Jadi Ratusan Bagian
Karena Asmara dan Sakit Hati, Pelaku Mutilasi Tubuh Kekasih Jadi Ratusan Bagian
Surabaya
Batal Launching, Puluhan Siswa SR di Bangkalan Tak Kunjung Sekolah
Batal Launching, Puluhan Siswa SR di Bangkalan Tak Kunjung Sekolah
Surabaya
Ayah Syifa Ungkap Sikap Istri Sebelum Anaknya Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Ayah Syifa Ungkap Sikap Istri Sebelum Anaknya Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Surabaya
Gembrungan, Nada Sholawat Warisan Leluhur di Desa Sambirobyong Magetan yang Terancam Punah
Gembrungan, Nada Sholawat Warisan Leluhur di Desa Sambirobyong Magetan yang Terancam Punah
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau