Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Diduga Jukir di Kota Malang Minta Uang Parkir ke Ojol meski Tak Parkir di Lokasi, Dishub Turun Tangan

Kompas.com - 07/09/2025, 15:16 WIB
Nugraha Perdana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Keributan antara seorang pengemudi ojek online (ojol) dan juru parkir (jukir) di salah satu kedai kopi di Jalan Sigura-gura, Kota Malang, Jawa Timur, baru-baru ini menjadi viral di media sosial.

Insiden yang terjadi pada Rabu (27/8/2025) dini hari itu diduga dipicu permintaan uang parkir kepada pengemudi ojol yang mengeklaim tidak memarkirkan kendaraannya di area kedai tersebut.

Berdasarkan unggahan salah satu akun Facebook, pengemudi ojol berinisial Y menceritakan kronologi kejadian.

Sekitar pukul 00.30 WIB, Y hendak mengambil pesanan di Kopi Studio.

Baca juga: Diduga Salah Paham, Food Vlogger di Surabaya Dianiaya Jukir

Ia menegaskan bahwa ia memarkirkan motornya di area Alfamidi dan berjalan kaki menuju kedai kopi.

"Saya parkir di Alfamidi, jalan kaki ke Kopi Studio. Pas selesai, malah ditarik parkir padahal motor tidak saya taruh di lahannya Kopi Studio," ungkap Y dalam keterangannya di salah satu akun Facebook.

Situasi memanas ketika jukir bersikeras bahwa setiap pengemudi ojol yang mengambil pesanan di lokasi itu wajib membayar parkir, dengan alasan bahwa aturan tersebut sudah lama berlaku.

Perdebatan pun tak terhindarkan.

"Teman juru parkir itu hampir memukul saya pakai kotak besi tempat uang parkir," tambah Y.

Lebih lanjut, Y menemukan kejanggalan saat meminta bukti karcis resmi.

Karcis yang diberikan ternyata sudah kedaluwarsa sejak tahun 2023, yang memperkuat dugaan adanya praktik pungutan liar.

Baca juga: Viral Tarif Parkir di Medan Dimanipulasi Jukir, dari Rp 5.000 Jadi Rp 15.000

Menanggapi insiden yang viral ini, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, mengatakan pihaknya telah mengambil langkah untuk mengklarifikasi kejadian tersebut.

"Ini masih kita klarifikasi seperti apa kejadiannya. Kita sedang meminta klarifikasi koordinator jukir, satgas ojol, dan pengemudi yang bersangkutan untuk mengetahui kebenarannya," kata Widjaja pada Minggu (7/9/2025).

Meskipun identitas kedua belah pihak telah diketahui, Widjaja masih menunggu laporan resmi dari bawahannya dan belum dapat memastikan apakah kronologi yang beredar di media sosial sepenuhnya akurat.

Menurutnya, aturan parkir berlaku untuk semua pengguna, baik masyarakat umum maupun ojol.

Halaman:


Terkini Lainnya
Minta Maaf Usai Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya di Kos Surabaya, Alvi: Saya Emosi
Minta Maaf Usai Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya di Kos Surabaya, Alvi: Saya Emosi
Surabaya
Pengakuan Pelaku Mutilasi yang Pernah Jadi Jagal Hewan: Anaknya Temperamen, Puncaknya, Saya Dikunci di Kamar
Pengakuan Pelaku Mutilasi yang Pernah Jadi Jagal Hewan: Anaknya Temperamen, Puncaknya, Saya Dikunci di Kamar
Surabaya
Pemkot Madiun Gratiskan PBB Warga di Bawah Rp 25.000 Mulai 2026
Pemkot Madiun Gratiskan PBB Warga di Bawah Rp 25.000 Mulai 2026
Surabaya
Terungkap, Motif Alvi Mutilasi Kekasih yang Tinggal Bersamanya di Indekos
Terungkap, Motif Alvi Mutilasi Kekasih yang Tinggal Bersamanya di Indekos
Surabaya
Pelaku Mutilasi Kekasih Mojokerto Pernah Jadi Jagal Hewan
Pelaku Mutilasi Kekasih Mojokerto Pernah Jadi Jagal Hewan
Surabaya
Pelaku Mutilasi di Surabaya Ditangkap, Barang Bukti Senjata Tajam Disita
Pelaku Mutilasi di Surabaya Ditangkap, Barang Bukti Senjata Tajam Disita
Surabaya
Sudah Sepekan Polisi Kesulitan Cari Ibu Bayi Syifa yang Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Sudah Sepekan Polisi Kesulitan Cari Ibu Bayi Syifa yang Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Surabaya
Bocah Korban Serangan Monyet Liar Keluar Rumah Sakit, Keluarga Masih Trauma
Bocah Korban Serangan Monyet Liar Keluar Rumah Sakit, Keluarga Masih Trauma
Surabaya
Gunung Semeru 4 Kali Erupsi Beruntun pada Senin Pagi, Letusan Asap 800 Meter
Gunung Semeru 4 Kali Erupsi Beruntun pada Senin Pagi, Letusan Asap 800 Meter
Surabaya
Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Korban yang Ditemukan di Pacet Mojokerto
Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Korban yang Ditemukan di Pacet Mojokerto
Surabaya
Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Pacet Berjumlah Ratusan, Kepala Masih Disimpan di Belakang Lemari
Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Pacet Berjumlah Ratusan, Kepala Masih Disimpan di Belakang Lemari
Surabaya
Karena Asmara dan Sakit Hati, Pelaku Mutilasi Tubuh Kekasih Jadi Ratusan Bagian
Karena Asmara dan Sakit Hati, Pelaku Mutilasi Tubuh Kekasih Jadi Ratusan Bagian
Surabaya
Batal Launching, Puluhan Siswa SR di Bangkalan Tak Kunjung Sekolah
Batal Launching, Puluhan Siswa SR di Bangkalan Tak Kunjung Sekolah
Surabaya
Ayah Syifa Ungkap Sikap Istri Sebelum Anaknya Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Ayah Syifa Ungkap Sikap Istri Sebelum Anaknya Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Surabaya
Gembrungan, Nada Sholawat Warisan Leluhur di Desa Sambirobyong Magetan yang Terancam Punah
Gembrungan, Nada Sholawat Warisan Leluhur di Desa Sambirobyong Magetan yang Terancam Punah
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau