KOMPAS.com - Sebanyak 1.000 ketupat bakal dibagikan di Bukit Sidoguro, Klaten.
Pembagian ketupat ini dalam rangka Grebeg Syawalan yang akan digelar hari ini Senin (7/4/2025) mulai pukul 08.00 WIB.
Ketupat siap saji akan dibagikan secara gratis untuk masyarakat.
Kabid Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disbudporapar Klaten Dwi Murwanti menyampaikan pembagian ketupat ini memiliki makna saling memaafkan di momen Idul Fitri.
"Tema kegiatan 'Ngapuro Ing Dino Rioyo Pinongko Wujud Roso Handarbeni Budaya Bangsa' ini artinya saling memberi maaf di hari fitri, sebuah wujud rasa memiliki budaya bangsa," kata Kabid Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disbudporapar Klaten Dwi Murwanti, dikutip dari Tribunnews.
"Harapannya dengan saling memaafkan akan memberikan kekuatan dalam bekerja, berkarya karena tidak ada yang merasa paling benar," kata dia.
Baca juga: Apa Makna Menggantung Ketupat di Pintu Rumah?
Kirab seribu ketupat ini menurut dia sebagai perwujudan syukur atas rezeki yang diberikan kepada seluruh warga Klaten.
"Untuk gunungan ketupat yang dikirab ada 21 gunungan dari instansi pemerintah, BUMD, rumah sakit dan lembaga perbankan ataupun pihak swasta lainnya," kata dia.
Prosesi Grebeg Syawalan tersebut akan dimulai dengan Bupati Klaten dan rombongan berjalan dari gerbang masuk Bukit Sidoguro.
Selanjutnya rombongan akan diikuti kirab gunungan dan iringan hadroh.
Ketupat dan udik-udik selanjutnya akan disebar setelah pemberian sambutan oleh Bupati.
Acara akan diramaikan dengan pentas kesenian dan adanya kirab gunungan ketupat.
Selain itu juga terdapat penampilan Orkes ODGJ Sinar Djaja.
Baca juga: 11 Umbul Alami Klaten yang Airnya Terus Mengalir Sepanjang Tahun
Grebeg Syawalan telah menjadi tradisi tahunan di Klaten yang digelar setiap H+7 Lebaran.
Dikutip dari Kompas.com (26/4/2024) tradisi syawalan di Klaten diadakan sebagai bentuk pelestarian budaya nenek moyang berupa ketupat lebaran.
Ketupat memiliki makna ngaku lepat atau mengakui kesalahan, yang dilanjutkan dengan saling memberikan maaf.
Tradisi ini juga sebagai bentuk promosi pariwisata di Kabupaten Klaten dan sebagai sarana silaturahmi masyarakat dengan Pamong Praja atau unsur pemerintah dalam momen lebaran.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini