KOMPAS.com - Relokasi pedagang dari kawasan kuliner Plaza 2 Blok M atau District Blok M ke Blok M Hub membawa harapan sekaligus tantangan baru bagi pelaku UMKM kuliner.
Selain menyiapkan biaya renovasi kios, mereka juga menaruh perhatian pada fasilitas dasar, terutama ketersediaan air bersih dan penerangan untuk operasional sehari-hari.
"Penerangan kurang terang, mungkin itu bisa jadi salah satu masukan dari saya, sebagai tenant di sini (di Blok M Hub)," kata Rian Firmansyah, petugas di kios Jatinangor House, Blok M Hub, Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025).
Baca juga: Masih Buka, Ini Alasan Pedagang Tak Ikut Hengkang dari District Blok M
Penawaran gratis sewa kios selama dua bulan bagi UMKM yang bersedia direlokasi dari Plaza 2 Blok M ke Blok M Hub menjadi hal yang dipertimbangkan oleh para pedagang.
Ada yang memilih tetap di Plaza 2 Blok M, ada yang angkat kaki, ada pula yang memilih relokasi ke Blok M Hub. Salah satu pelaku UMKM yang memilih relokasi ke Blok M Hub yaitu Andre, owner Mi Chang Blok M.
Kata Andre, biaya renovasi kios baru miliknya di Blok M Hub diperkirakan akan memakan biaya hingga Rp 19 juta.
"Perkiraan sekitaran segitu (Rp 19 juta), mungkin bisa lebih, soalnya di bawah (Blok M Hub) juga harus renovasi lagi dengan ukurannya, meja kita tambah lagi, tambahin meja buat duduk, komporsnya yang harusnya dua mungkin (jadi) tiga. Karena di bawah itu agak sedikir besar (ukuran kios di Blok M Hub)," kata Andre saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (4/9/2025).
Baca juga:
Perkiraan biaya ini, katanya, berpatokan pada biaya yang ia keluarkan ketika melakukan renovasi awal saat pertama kali membuka kios di kawasan Plaza 2 Blok M.
Sementara untuk kios baru yang ia dapatkan di kawasan Blok M Hub, warna dindingnya masih hitam, karena kios tersebut sebelumnya digunakan untuk kios pakaian. Alhasil, dinding tersebut perlu dicat ulang.
"Saya belum tahu informasi apakah nanti yang mau masuk (kios di Blok M Hub) kita bersihkan, plafon yang bocor itu kita yang benerin, atau pihak pengelola (yang membersihkan kios yang akan ditempati di Blok M Hub), kita belum dapat informasi," katanya.
Kata Andre, tidak semua kios yang ada di Blok M Hub dilalui jalur air bersih. Maka dari itu ia berharap adanya akses air bersih untuk memudahkan operasional di Blok M Hub nantinya.
"Kebetulan saya dapat toko yang di deretan sebelah kiri, tidak ada jalur airnya. Jadi kemungkinan kita sebagai pedagang yang di jalur kiri itu minta fasilitas umum untuk nyuci-nycui itu, di mana nanti," kata Andre.
Baca juga: UMKM Ini Relokasi ke Blok M Hub, Biaya Renovasi Diperkirakan Tembus Rp 19 Juta
Sebelumnya, tambah Andre, informasi keterbatasan air di salah satu jajaran kios Blok M Hub memang sudah disampaikan oleh pihak MRT kepada pada pedagang.
Kendati demikian, akses ini diharapkan bisa diperoleh dengan baik oleh setiap pelaku UMKM yang berjualan di jajaran Blok M Hub guna membantu operasional kios.
Terpisah, salah satu UMKM kuliner di Blok M Hub yang sudah punya akses air yang memadai yaitu kios Jatinangor.