Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh UMKM Kawasan Kuliner Distrik Blok M: Sempat Angkat Kaki, Kini Diberi Gratis Sewa

Kompas.com - 06/09/2025, 16:04 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

UMKM banyak hengkang

Andre, owner Mi Chang Blok M, merupakan salah satu pedagang yang memilih hengkang lantaran kenaikan harga kios.

Zahra, salah satu pedagang yang masih bertahan, menceritakan bahwa mayoritas tenant sudah menutup kiosnya pada akhir Agustus 2025.

"Pada pindah semua serentak pekan kemaren, pada angkut-angkut barang, (kiosnya) dibongkar-bongkar," kata Zahra kepada Kompas.com saat ditemui di Plaza 2 Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025).

Ia juga mengamini bahwa harga sewa kios di sana naik sampai Rp 7 juta per kios. Saat ini, hanya sekitar empat hingga lima kios kuliner yang bertahan, sementara sisanya memilih angkat kaki.

Baca juga: 8 Tempat Makan Populer di Blok M Ini Bikin Rela Antre Panjang

Relokasi ke Blok M Hub

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan, harga sewa kios di District Blok M harus sesuai perjanjian awal, yakni Rp 300.000–Rp 1,5 juta per bulan. 

Ia juga mengancam menghentikan kerja sama dengan koperasi bila terbukti melanggar.

"Kalau mereka tidak memenuhi apa yang menjadi kesepakatan, maka saya minta untuk di-postpone, kerja samanya dihentikan saja," kata Pramono.

Sebagai solusi, Pemprov DKI menawarkan relokasi ke Blok M Hub dengan fasilitas lebih nyaman.

"Bagi pedagang atau siapapun yang mau menggunakan fasilitas ini, selama dua bulan kami berikan free. Dan tentunya kami minta juga untuk menjaga kondusivitas, kenyamanan, dan keamanan yang ada di Blok M ini,” ucapnya.

Kawasan Blok M Hub perlu perbaikan

Relokasi pedagang dari Plaza 2 Blok M ke Blok M Hub membawa sejumlah harapan sekaligus tantangan baru bagi para pelaku UMKM. 

Selain memikirkan biaya renovasi kios, pedagang menilai perlu ada fasilitas dasar yang memadai, salah satunya akses air bersih untuk menunjang operasional.

"Kebetulan saya dapat toko yang di deretan sebelah kiri, tidak ada jalur airnya. Jadi kemungkinan kita sebagai pedagang yang di jalur kiri itu minta fasilitas umum untuk nyuci-nycui itu, di mana nanti, " kata Andre.

Sebelumnya, tambah Andre, informasi keterbatasan air di salah satu jajaran kios  Blok M Hub memang sudah disampaikan oleh pihak MRT kepada pada pedagang.

Kendati demikian, akses ini diharapkan bisa diperoleh dengan baik oleh setiap pelaku UMKM yang berjualan di jajaran Blok M Hub guna membantu operasional kios.

Terpisah, salah satu UMKM kuliner di Blok M Hub yang sudah punya akses air yang memadai yaitu kios Jatinangor.

Suasana kawasan kuliner Blok M Hub pada malam hari, Kamis (4/9/2025). Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Suasana kawasan kuliner Blok M Hub pada malam hari, Kamis (4/9/2025).

Rian, petugas di kios Jatinangor mengatakan bahwa sejak beroperasi dua bulan belakangan di Blok M Hub, pihaknya tidak mengalami kendala dari segi infrastruktur.

"Ini ukurannya (kios) sekitar enam sampai tujuh meter, lumayan luas, akses air normal, nyaman banget," kata Rian saat ditemui di Blok M Hub, Kamis (4/9/2025).

Sebagai pelaku UMKM yang sudah membuka lapak lebih awal  di Blok M Hub, Rian mengaku area tersebut cukup ramai dikunjungi oleh masyarakat.

Pengunjung yang datang pun beragam, mulai dari pelajar sekolah, hingga lansia. Namun umumnya, pengunjung yang datang ke area Blok M Hub didominasi anak muda.

"Normal-normal saja, apalagi weekend Jumat, Sabtu, Minggu, alhamdulillah ramai. Cuma karena efek kemarin ada demo, jadi agak sepi. Kalau normal lancar-lancar saja," tutur Rian.

Kabar akan hadirnya kios-kios baru di area Blok M Hub diharapkan Rian dapat menarik lebih banyak pengunjung untuk mampir dan berbelanja di sana.

"Untuk penerangan, betul, kurang terang, mungkin itu bisa jadi salah satu masukan dari saya," ujarnya. 

Pada hari biasa, kata Rian, kawasan kuliner Blok M Hub terpantai sudah mulai sepi sekitar pukul 20.00 WIB. Sementara pada akhir pekan, area tersebut buka sampai malam, sekitar pukul 21.00 WIB. 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau