Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Kuliner Viral Kekinian, Apakah Masih Bakal Ramai pada Masa Depan?

Kompas.com - 16/10/2025, 07:30 WIB
Krisda Tiofani,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tren kuliner silih berganti dari masa ke masa. Di era serba digital ini, media sosial punya peran besar dalam memengaruhi penikmat kuliner di Indonesia, bahkan dunia.

Kemunculan akun-akun pemengaruh makanan (food influencer) juga menjamur selama beberapa tahun belakangan.

Mereka kerap membuat konten memasak, mengulas makanan di kafe maupun restoran, hingga merangkum rekomendasi tempat makan karena sejumlah alasan.

Baca juga: Viral Video Gen Z Jualan Sayur Unik, Ada Romaine hingga Daun Kale

Tak heran, kuliner viral banyak digandrungi warganet, terutama generasi muda saat ini, yang juga diakui oleh pengamat restoran sekaligus penulis kuliner, Kevindra Soemantri.

"Generasi Z itu kayak revisiting the new. Kalau kita lihat sekarang, bubble tea, donat, dan matcha viral semua, padahal sudah ada sejak dulu tahun 2007-2008," kata Kevindra.

"Tapi ya masanya milenial kan sudah berganti dengan generasi baru. Ketika Gen Z masuk, mereka menemukan kegemaran yang baru," sambungnya saat ditemui media di sela acara Marriott International’s Future of Food 2026 di The Westin Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Baca juga: Seblak Viral di Thailand, Ternyata Muncul di Jawa Barat Sejak 1990-an

Minat generasi muda terhadap kuliner viral juga diprediksi terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang, selama media sosial masih eksis di Indonesia.

"Tapi saya melihat pergerakan konsumen itu, termasuk yang muda, mungkin sudah mulai bosan dengan sesuatu yang viral. Mereka sudah mulai bisa membedakan," jelas Kevindra.

Tidak sedikit generasi muda, kata Kevindra, yang berpikir ulang untuk mencoba makanan viral, apalagi bila mesti antre berjam-jam.

Baca juga: Cerita Cimol Bojot AA, Dari Gerobak Kaki Lima jadi Jajanan Viral

Meski polanya serupa, Kevindra melihat bahwa kuliner viral di masa depan tak melulu soal makanan kekinian yang identik dengan pengaruh luar negeri. Justru kuliner lokal disebut-sebut bisa berjaya lewat keviralan.

"Saya melihat lebih banyak yang viral itu sesuatu yang lokal. Viral terhadap kelokalan," ungkapnya.

Tempat makan tradisional yang belum banyak digandrungi "hidden gem" digadang-gadang memiliki potensi besar untuk populer.  

Baca juga: Viral Nicholas Saputra Suka Ayam Goreng Bima Cipete, Resto Tutup Lebih Cepat

Gaya promosi

Pengamat restoran sekaligus penulis kuliner, Kevindra Soemantri saat ditemui media di sela acara Marriott International?s Future of Food 2026 di The Westin Jakarta, Selasa (14/10/2025).Kompas.com/Krisda Tiofani Pengamat restoran sekaligus penulis kuliner, Kevindra Soemantri saat ditemui media di sela acara Marriott International?s Future of Food 2026 di The Westin Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Kevindra tak menampik bila pemengaruh kuliner saat ini termasuk bagian dari alat promosi kafe maupun restoran.

Kehadiran influencer membawa dampak positif, tetapi tidak selalu demikian.

Ia merasa para pemengaruh ini punya tanggung jawab besar. Terutama bagi para penikmat kuliner yang menunggu-nunggu kontennya.

"Positifnya itu mereka (influencer) growing the business of FnB jadi cukup signifikan, tapi negatifnya jadi monoton. Kamu bisa menebak enggak ada distinctiveness (kekhasan)," ungkap dia.

Baca juga: Cerita Pisang Ijo Cendana, Viral di TikTok hingga Pesanan Melonjak Tiga Kali Lipat

Alih-alih memunculkan ciri khas yang menjadi nilai jualnya, Kevindra melihat banyak tempat makan justru berlomba-lomba menjadi viral demi kebanjiran pelanggan.

"Permasalahannya buat konsumen adalah itu lagi itu lagi yang ditawarkan. Nah, itu yang sebetulnya enggak healthy," tambah Kevindra.

Padahal identitas kuliner yang kuat justru menjadi kunci bisnis bertahan lama, terlepas dari target pasar yang dituju. Tak hanya bagi pebisnis, tapi juga para pemengaruh yang kini punya peran besar.

Pemengaruh kuliner didorong memiliki pengetahuan lebih banyak soal makanan-minuman yang diulasnya.

"Enggak apa-apa kalau kamu pengen jadi influencer food, tapi kamu bisa memperkaya diri dengan pengetahuan kuliner lebih dulu lewat kursus pangan atau public speaking. Itu akan membuat kamu menjadi food influencer yang kuat," pungkas dia.

Baca juga: Apa Itu Cloud Coffee? Minuman Viral Berbahan Kopi dan Air Kelapa

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau