“APT28 digunakan untuk memberikan tekanan terus-menerus terhadap infrastruktur Ukraina dalam konteks perang agresi Rusia,” sebut pernyataan tersebut.
Serangan siber juga menjadi perhatian negara-negara NATO. Pada September 2024, sejumlah badan intelijen Eropa, termasuk dari Jerman, memperingatkan adanya serangan siber oleh Fancy Bear terhadap anggota aliansi tersebut.
Polandia, sebagai sekutu utama Ukraina, bahkan menyampaikan kekhawatiran bahwa Rusia akan mencoba mengganggu jalannya pemilihan presiden pada 18 Mei mendatang melalui serangan digital dan disinformasi.
Sebagai respons terhadap ancaman ini, Perancis dan Polandia berencana menandatangani perjanjian persahabatan pada 9 Mei 2025.
Tanggal tersebut bertepatan dengan parade besar di Moskwa yang dipimpin Presiden Vladimir Putin untuk memperingati kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II.
“Bersama para mitranya, Perancis bertekad untuk menggunakan segala cara yang dimilikinya guna mengantisipasi perilaku jahat Rusia di dunia maya, mencegahnya, dan menanggapinya bila perlu,” tegas Kemenlu Perancis.
Baca juga: Misteri Spanyol-Portugal Mati Listrik, dalam 5 Detik Daya Turun 60 Persen
Sementara itu, utusan Rusia di PBB menolak berkomentar terkait tuduhan ini, tetapi tetap membela posisi negaranya dalam konflik di Ukraina.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini