KOMPAS.com - Berita mengenai dua kapal China terlibat tabrakan saat mengejar kapal Filipina, memuncaki daftar Populer Global saat ini.
Sedangkan di bawahnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan bergabung dengan pertemuan puncak (KTT) antara Donald Trump dan Vladimir Putin di Alaska.
Berita lainnya yang banyak dibaca di kanal Global Kompas.com adalah terkait tiga perempat negara anggota PBB telah atau akan mengakui negara Palestina.
Baca juga: Greta Thunberg dan Aktivis Dunia Akan Berlayar Lagi Bawa Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Selengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Senin (11/8/2025) hingga Selasa (12/8/2025) pagi yang dapat disimak:
Kapal perang Angkatan Laut China menabrak kapal penjaga pantainya sendiri ketika mengejar kapal patroli Filipina di perairan Laut China Selatan, Senin (11/8/2025).
Juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Komodor Jay Tarriela, mengatakan bahwa insiden terjadi di dekat Beting Scarborough, wilayah yang menjadi sengketa kedua negara.
Saat itu, kapal patroli Filipina sedang mengawal distribusi bantuan bagi para nelayan di area tersebut.
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk NATO mengatakan pada Minggu (10/8/2025) bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bisa menghadiri pertemuan puncak AS-Rusia pekan ini di Alaska.
Duta Besar Matthew Whitaker memberikan jawabannya ketika ditanya CNN apakah Zelensky mungkin bergabung dengan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (15/8/2025).
"Ya, saya tentu berpikir itu mungkin," katanya, seperti yang dilansir dari AFP pada Senin (11/8/2025).
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.
Baca juga: Tentara Israel Bunuh Diri 2 Hari Sebelum Kembali Bertugas di Gaza
Tiga perempat negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah atau akan segera mengakui kenegaraan Palestina.
Australia menjadi negara terbaru yang menyatakan komitmen tersebut, dengan rencana pengumuman resmi pada Sidang Umum PBB bulan September 2025.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Senin (11/8/2025), mengatakan negaranya akan mengakui “hak rakyat Palestina untuk memiliki negara mereka sendiri” di forum internasional tersebut.