KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping terekam mendiskusikan soal transplantasi organ dan kemajuan medis yang diklaim bisa memperpanjang usia manusia hingga 150 tahun, atau bahkan mencapai keabadian.
Percakapan saat parade militer di Beijing, China, pada Rabu (3/9/2025) itu menyoroti ketertarikan kedua pemimpin yang sama-sama berusia 72 tahun tersebut terhadap isu penuaan dan harapan hidup panjang.
“Berkat perkembangan bioteknologi, organ manusia dapat terus ditransplantasikan, orang bisa menjadi lebih muda seiring bertambahnya usia, dan bahkan mungkin menjadi abadi,” kata Putin dalam rekaman yang bocor ke publik, dikutip dari kantor berita AFP.
Baca juga: Obrolan Xi-Putin Bocor, Bahas Cangkok Organ dan Kehidupan Abadi
Xi Jinping pun menimpali, menyebut bahwa ada prediksi yang menyatakan manusia bisa hidup sampai 150 tahun pada abad ini.
Namun, apakah hal itu mungkin secara ilmiah?
“Perdebatan ini belum selesai,” ujar Ilaria Bellantuono, peneliti biologi penuaan dari Universitas Sheffield, Inggris, kepada AFP.
Meskipun terjadi kemajuan besar dalam dunia medis dan kesehatan, rekor umur panjang manusia masih belum terpecahkan.
Jeanne Calment, warga Perancis yang meninggal dalam usia 122 tahun pada 1997, masih memegang rekor tersebut hingga kini.
Penelitian pada 2018 yang dipublikasikan di jurnal Science menyebutkan bahwa risiko kematian bisa menjadi stabil setelah usia tertentu.
Artinya, seseorang yang berusia 115 tahun tidak berbeda jauh risiko kematiannya dengan orang berumur 105 tahun.
Namun, para ilmuwan juga mewanti-wanti soal keabsahan data mengenai orang-orang berumur sangat panjang, mengingat adanya kasus pemalsuan akta kelahiran demi kepentingan finansial seperti pensiun.
Namun, banyak ilmuwan menilai pandangan tersebut tidak realistis.
“Ini benar-benar gila,” tegas Eric Boulanger, profesor biologi dan penuaan dari Universitas Lille, Perancis.