Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika ASN Jabar Kompak, Dedi Mulyadi Bisa Himpun Rp 9,6 Miliar Tiap Bulan dari Donasi Rp 1.000 per Hari

Kompas.com - 08/10/2025, 05:45 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Program Rereongan Sapoe Sarebu atau Poe Ibu yang dicetuskan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak masyarakat, terutama Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk menyisihkan uang sebesar Rp1.000 per hari.

Dana yang terkumpul nantinya akan dimanfaatkan sebagai dana darurat untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Berdasarkan perhitungan, apabila seluruh ASN di Jawa Barat ikut serta, dana yang terkumpul bisa mencapai Rp9,6 miliar lebih per bulan.

Baca juga: Purbaya Komentari Kebijakan KDM Minta Donasi Rp 1.000 dari Warga Jabar

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terdapat 439.350 ASN di Jawa Barat, baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Jika setiap ASN menyumbang Rp1.000 per hari selama lima hari kerja dalam sepekan, maka total dana mingguan mencapai Rp2,19 miliar, dan dalam satu bulan (22 hari kerja) bisa terkumpul Rp9,66 miliar.

Herman Suryatman, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, menjelaskan bahwa program ini bersifat ajakan, bukan kewajiban. Namun, bagi ASN, imbauan ini dianggap wajar untuk diikuti karena mereka dinilai memiliki kemampuan finansial.

“Rereongan Sapoe Sarebu itu bagi yang mampu, yang tidak mampu menjadi pihak yang akan dibantunya. Kalau ASN kan pasti mampu ya,” ujar Herman, Sabtu (4/10/2025).

Baca juga: Kampung di Tasikmalaya Telah Setahun Terapkan Iuran Rp 1.000 Per Hari, Tolak Imbauan Baru Dedi Mulyadi

Apakah Program Poe Ibu Wajib Bagi ASN?

Herman menegaskan bahwa gerakan ini bukan bentuk pungutan wajib, melainkan imbauan untuk memperkuat nilai gotong royong di tengah masyarakat.

“Jadi tidak serta-merta seperti hitungan tadi yang mampu ada berapa, ini kan imbauan ya,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga menegaskan bahwa tidak akan ada sanksi bagi ASN atau masyarakat yang tidak mengikuti program tersebut.

“Kalau ini kan sekali lagi imbauan ya, bukan kewajiban. Kalau masyarakatnya tidak mampu ya jangan,” tambah Herman.

Baca juga: Tanggapi Kritik soal Gerakan Rp 1.000 Sehari, Dedi Mulyadi Tegaskan Ada Pemahaman yang Salah

Untuk Apa Dana Poe Ibu Digunakan?

Program Poe Ibu difokuskan untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi dalam skala terbatas, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.

Menurut Herman, banyak warga yang kesulitan hanya karena kebutuhan kecil, seperti biaya membeli seragam sekolah atau uang untuk menunggu anggota keluarga yang dirawat di rumah sakit.

“Makanya pada saat dibuka layanan pengaduan di Lembur Pakuan Subang, dari mana-mana datang, bukan hanya dari Jabar. Kasihan, padahal yang dibutuhkan hanya Rp1 juta misalnya, untuk membantu tunggu yang sakit,” jelasnya.

Baca juga: Menkeu Purbaya Soal Dedi Mulyadi Ajak Warga Patungan Rp 1.000 Per Hari: Terserah Pemda dan Warga

Dengan adanya dana dari Poe Ibu, kebutuhan kecil seperti itu bisa segera diatasi tanpa harus menunggu bantuan besar dari pemerintah provinsi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau