KOMPAS.com - Setelah beberapa hari mengeluhkan cuaca yang terasa panas, hujan deras mulai mengguyur Kota Semarang.
Namun, hujan yang turun sejak Selasa malam (21/10/2025) tak hanya membawa hawa sejuk, tapi juga menimbulkan genangan di sejumlah titik.
Hujan yang turun tanpa henti hingga Rabu malam membuat kawasan Tlogosari, Kecamatan Pedurungan mulai terendam banjir.
Warga terpaksa berjibaku menyelamatkan barang, kendaraan, dan rumah mereka dari limpasan air yang makin tinggi.
Baca juga: Jalan Pantura Semarang-Demak Terkini, Genangan Masih Tinggi, Macet Sepanjang 6 Km
Kondisi ini hanya berselang beberapa hari setelah sebelumnya warga Kota Semarang sempat merasakan cuaca panas seharian.
Pantauan di kawasan Tlogosari, air menggenang di sejumlah ruas jalan, bahkan merembes ke ruko dan warung makan di tepi jalan.
Di gang-gang menuju permukiman warga, ketinggian air mencapai sekitar setengah meter atau setinggi betis orang dewasa.
Kondisi tersebut membuat kendaraan milik warga kesulitan untuk melintas.
Baca juga: Cek Rute Alternatif untuk Hindari Banjir di Jalur Pantura Semarang–Demak
Dwi Pujiastuti (48), satu di antara warga, tampak menuntun motor matinya di Jalan Tlogosari Raya II, Rabu malam.
“Mesin hidup, cuma khawatir kalau saya nyalakan nanti mati. Jadi memang sengaja saya tuntun motornya,” kata Dwi saat dihampiri Tribun Jateng.
Sambil membawa tabung gas melon di atas motornya, Dwi bercerita bahwa air sudah naik bahkan sejak dari rumahnya di kawasan Udan Riris.
“Kalau di gang dekat rumah saya (tinggi genangan) selutut,” ujarnya.
Ia mengaku kaget dengan banjir yang datang tiba-tiba setelah beberapa minggu cuaca Semarang terasa panas.
“Biasanya enggak pernah masuk. Tadi masuk sampai ke emperan, terus masuk ke (dalam rumah), sampai kamar mandiri dan toilet,” bebernya.
Banjir yang merendam Tlogosari tak hanya menyulitkan warga, tapi juga mahasiswa yang tinggal di kawasan itu.