Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Dwi Purwanto Jual Mobil Mewah Demi Anak Jadi Polisi, Uang Raib Rp 2,65 Miliar

Kompas.com - 23/10/2025, 15:00 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com — Seorang warga Pekalongan, Jawa Tengah, bernama Dwi Purwanto (42), menjadi korban penipuan dengan modus jalur khusus masuk Akademi Kepolisian (Akpol). Akibat kejadian itu, Dwi mengalami kerugian hingga Rp 2,65 miliar dan melaporkan empat orang ke Polda Jawa Tengah.

Dari empat terlapor tersebut, dua di antaranya merupakan anggota polisi aktif di Pekalongan, yakni Aipda F alias Fachrurohim dan Bripka AUK alias Alex.

Sementara dua lainnya merupakan warga sipil, yaitu Joko dan Agung. Agung bahkan mengaku sebagai adik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca juga: Warga Pekalongan Kena Tipu Seleksi Akpol, Rugi Rp 2,6 M Demi Mimpi Anak Jadi Taruna

Awal Mula Kasus: Tawaran Jalur Istimewa “Kuota Kapolri”

Kasus dugaan penipuan masuk Akpol ini bermula pada Desember 2024, ketika Dwi menerima pesan dari Aipda Fachrurohim, anggota Polsek Paninggaran, Polres Pekalongan.

Dalam pesan itu, Fachrurohim menawarkan bantuan agar anak Dwi bisa lolos seleksi Akpol melalui jalur istimewa yang disebutnya “kuota Kapolri.”

“Beliau menawarkan untuk membantu mengurus anak saya supaya bisa masuk Akpol,” ujar Dwi saat ditemui di Semarang, Rabu (22/10/2025).

Namun, jalur khusus itu tak gratis. Fachrurohim meminta uang sebesar Rp 3,5 miliar, dengan ketentuan Rp 500 juta dibayarkan di awal sebagai tanda jadi, dan sisanya diserahkan setelah anak Dwi lolos seleksi pusat (Pantukhir Pusat atau Panpus).

Awalnya, Dwi menolak tawaran tersebut. Namun setelah diyakinkan oleh Fachrurohim dan rekannya Alex, ia akhirnya menyerahkan Rp 500 juta pada 21 Desember 2024 di sebuah kafe di Semarang.

Baca juga: Orang Mengaku Adik Kapolri Janjikan Lolos Akpol, Warga Pekalongan Ditipu Rp 2,6 Miliar

Dua minggu kemudian, Fachrurohim kembali meminta uang sebesar Rp 1,5 miliar dengan alasan untuk biaya administrasi di Jakarta. Permintaan itu disampaikan secara mendesak.

“Mereka mendesak, katanya malam itu juga atau paling lambat besok pagi harus dibayar. Saya sampai pinjam ke saudara yang habis jual dua mobil,” kata Dwi.

Kemunculan Sosok Agung yang Mengaku Adik Kapolri

Tak lama setelah penyerahan uang kedua, Dwi dipertemukan dengan seorang pria bernama Agung, yang disebut-sebut sebagai adik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pertemuan itu difasilitasi oleh Alex dan Fachrurohim.

“Setelah ketemu dengan Agung, selang satu hari saya dipertemukan dengan saudara Joko di Kediri, Jawa Timur. Kalau Agung ini menurut keterangan dari Alex ini kan adiknya Pak Kapolri, dia sipil. Kalau saudara Joko itu saya kurang paham pekerjaannya apa,” jelas Dwi.

Dalam pertemuan itu, Agung memperkuat keyakinan Dwi bahwa anaknya akan “diperjuangkan langsung” oleh pihak Mabes Polri

Ia bahkan menyebut ada sosok “Babe”, seorang jenderal purnawirawan, yang disebut bisa mengatur kuota kelulusan Akpol.

Baca juga: Tertipu Janji Masuk Akpol Lewat “Kuota Kapolri”, Wirausahawan di Pekalongan Rugi Rp 2,6 Miliar

Empat Kali Transfer Uang dan Hasil Seleksi yang Gagal

Tergiur janji manis itu, Dwi kembali mengeluarkan uang. Ia mentransfer empat kali ke rekening Joko dengan total Rp 650 juta. Uang itu disebut sebagai tambahan untuk melancarkan “jalur istimewa.”

Halaman:


Terkini Lainnya
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau