Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu Penahan Pintu di Romania Ternyata Amber Bernilai Rp 17 Miliar

Kompas.com - 03/04/2025, 05:25 WIB
Tim Kompas.com,
Rachmawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah batu yang selama puluhan tahun hanya digunakan sebagai penahan pintu di sebuah desa kecil di Romania, ternyata merupakan salah satu bongkahan amber terbesar dan paling utuh di dunia.

Nilainya pun fantastis, mencapai lebih dari 1 juta dollar AS atau sekitar Rp 17 miliar.

Ditemukan di Sungai, Dijadikan Penahan Pintu

Kisah ini bermula di desa Colti, wilayah tenggara Romania. Seorang wanita tua menemukan batu seberat 3,5 kilogram di dasar sungai.

Tanpa menyadari keistimewaannya, ia membawanya pulang dan menggunakannya sebagai penahan pintu rumahnya.

Baca juga: Batu Penahan Pintu Ini Ternyata Bernilai Lebih dari Rp 17 Miliar

Amber—atau dalam konteks lokal dikenal sebagai rumanite—merupakan getah pohon purba yang telah membatu selama jutaan tahun. Batu ini sangat dihargai karena warna hangatnya yang khas serta kilau alaminya.

Amber dari Colti sendiri terkenal dengan gradasi warna merah yang dalam dan kaya, menjadikannya salah satu jenis amber paling berharga di dunia.

Menariknya, meskipun rumah wanita tua itu sempat menjadi sasaran pencurian, para pencuri sama sekali tidak menyadari bahwa batu yang terlihat biasa tersebut sebenarnya bernilai sangat besar.

Dari Warisan Keluarga ke Museum Nasional

Setelah sang wanita meninggal pada tahun 1991, rumahnya diwariskan kepada kerabatnya. Saat meneliti barang-barang peninggalan, sang ahli waris mulai curiga bahwa batu penahan pintu itu bukan sekadar batu biasa.

Setelah melakukan pengecekan lebih lanjut, ia pun menemukan fakta mengejutkan—batu tersebut ternyata merupakan bongkahan amber rumanite dengan nilai jual yang sangat tinggi.

Baca juga: Astronom Menemukan Asal Usul Tersembunyi Meteorit dan Asteroid

Batu tersebut akhirnya dijual kepada negara dan dikirim ke Museum Sejarah di Krakow, Polandia, untuk diteliti lebih lanjut.

Hasil analisis para ahli menunjukkan bahwa amber tersebut berusia antara 38 hingga 70 juta tahun.

"Penemuannya memiliki makna besar, baik dari sisi ilmiah maupun nilai museumnya," ujar Daniel Costache, Direktur Museum Provinsi Buzau, seperti dikutip dari El País.

Sejak tahun 2022, bongkahan amber ini resmi menjadi bagian dari koleksi Museum Provinsi Buzau dan diklasifikasikan sebagai harta nasional Romania.

Mirip dengan Kasus Meteorit di Amerika Serikat

Kisah ini mengingatkan pada kejadian serupa di Michigan, Amerika Serikat. Seorang pria di sana menggunakan sebuah batu besar sebagai penahan pintu selama bertahun-tahun.

Setelah diperiksa, batu tersebut ternyata adalah meteorit yang bernilai lebih dari 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,6 miliar.

Namun, penemuan amber bernilai lebih dari Rp 17 miliar ini jelas jauh lebih luar biasa. Seperti yang ditulis dalam laporan,

"Bayangkan saja, berapa banyak penahan pintu yang bisa dibeli dengan uang sebanyak itu."

Baca juga: Beredar Video dengan Narasi Meteorit Jatuh Terlihat di Tangerang, Ini Kata BRIN dan Astronom

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wisnubrata)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau