KOMPAS.com- Suasana haru menyelimuti ruang Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polres Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (2/10/2025).
Dua tersangka kasus narkotika, Ahmad Hanafi dan Dewi, melangsungkan akad nikah sederhana di balik jeruji besi.
Prosesi ijab kabul berlangsung khidmat dengan disaksikan langsung Kapolres Gowa, AKBP Muhammad Aldy Sulaiman, bersama jajaran pejabat utama Polres dan keluarga kedua mempelai.
“Kami memberikan ruang ini agar akad nikahnya bisa berlangsung lancar di Rutan Polres Gowa. Kami patut memfasilitasi karena ijab kabul ini adalah hal yang sangat sakral,” tutur Kapolres Aldy, dikutip Antara.
Ia juga memberikan pesan moral kepada pasangan tersebut agar menjadikan momentum pernikahan ini sebagai titik balik dalam hidup mereka.
“Harapan kami agar kedua mempelai ini setelah menikah menyadari kesalahannya serta setelah menjalani masa penahanan tidak melakukan perbuatan serupa,” tegas Aldy.
Baca juga: 5 Poin Analisis Sosiolog soal Ramainya Pengibaran Bendera One Piece Jelang 17 Agustus
Meski telah resmi menjadi pasangan suami istri, Ahmad dan Dewi tetap harus menghadapi proses hukum yang menjerat mereka.
Sebelumnya, keduanya tertangkap membawa sejumlah paket sabu di depan Lapas Narkotika Bolangi, Gowa.
Dari hasil pemeriksaan, sabu tersebut rencananya akan diselundupkan ke dalam lapas atas pesanan seorang tahanan.
Aksi itu digagalkan oleh aparat kepolisian setempat.
Baca juga: Fenomena Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Sosiolog: Identitas Populer, Bukan Ancaman Negara
Pernikahan yang sederhana di balik ruang tahanan tersebut meninggalkan kesan haru dan sedih bagi kedua orangtua mempelai.
Kendati di tengah penuh keterbatasan, keduanya menyampaikan rasa syukur dan bahagia atas pernikahan itu dan berharap mempelai sadar dan tidak akan mengulangi perbuatannya nanti setelah selesai menjalani masa tahanan.
Polres Gowa menegaskan, fasilitas pernikahan ini tidak menghapus status hukum pasangan tersebut.
Ahmad dan Dewi tetap melanjutkan proses persidangan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Meski sederhana, ijab kabul itu meninggalkan pesan mendalam: cinta tetap bisa tumbuh bahkan di balik jeruji, namun konsekuensi hukum tetap harus dijalani.
Baca juga: Mengapa Bendera One Piece Ramai Dikibarkan? Ini Analisis Sosiolog
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang