Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Braen Menyelamatkan Diri dari Serangan KKB di Nabire, Lompat ke Jurang Saat Hujan Peluru

Kompas.com - 19/10/2025, 12:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com – Seorang warga sipil bernama Masturiyadi (50) tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di kawasan Kali Semen, Wadio Atas, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIT.

Peristiwa penembakan di Nabire ini menambah daftar panjang aksi kekerasan yang dilakukan kelompok bersenjata di wilayah Papua Tengah.

Insiden itu juga menyebabkan empat warga lainnya mengalami luka-luka serius akibat tembakan dan sabetan senjata tajam.

Kronologi Penyerangan

Menurut keterangan saksi, Kali Semen merupakan kawasan pemukiman yang cukup ramai di Distrik Nabire Barat, dengan aktivitas ekonomi masyarakat yang berjalan aktif setiap harinya.

Saat kejadian, Masturiyadi bersama sejumlah warga sedang melintas di jalan tersebut menggunakan mobil dari arah Siriwo menuju Kota Nabire.

Baca juga: Penembakan oleh KKB di Kali Semen, Satu Warga Tewas dan 4 Lainnya Luka

Tiba-tiba, kendaraan mereka diadang oleh sekelompok orang bersenjata laras panjang dan parang. Tanpa peringatan, kelompok bersenjata itu langsung melepaskan tembakan ke arah mobil.

“Kelompok itu (KKB) langsung menembak kami sebelum mobil berhenti sempurna, tetapi puji syukur tembakan tersebut tidak mengenai kami,” ujar Braen, salah satu korban yang selamat, saat ditemui awak media, Sabtu (18/10/2025).

Braen menuturkan, situasi menjadi semakin mencekam ketika peluru mulai menghantam bagian mobil dan kaca pecah. Ia bersama adiknya, Brando, dan seorang rekannya langsung keluar mobil untuk menyelamatkan diri.

“Tiba-tiba ada bunyi tembakan dari arah belakang. Kami tidak tahu siapa yang ditembak. Karena panik, saya dan adik saya memutuskan melompat ke jurang di bawah jalan Kali Semen, lalu berlari ke arah sungai sambil bersembunyi di balik semak,” kata Braen.

Sementara itu, Brando menambahkan bahwa mereka berlari sejauh mungkin di dalam jurang dan mengikuti aliran sungai untuk menghindari kejaran kelompok bersenjata tersebut.

“Puji Tuhan kami bisa selamat. Kakak saya lompat duluan, baru saya ikut di belakang. Kami benar-benar takut,” ujarnya.

Baca juga: Informasi Senjata KKB Dipasok WN Australia Tak Dibahas Saat Menhan RI-Australia Bertemu

Korban Tewas dan Luka-luka

Dalam serangan brutal tersebut, Masturiyadi (50) meninggal dunia akibat luka tembak di bagian belakang kepala sebelah kanan.

Empat warga lainnya mengalami luka-luka, masing-masing:

  • Yance Makai (38) mengalami enam luka robek di lengan kiri, bawah ketiak, dan perut kiri.
  • Aser Kegou (45) mengalami luka tembak di lengan kiri.
  • Martinus Makai (42), seorang ASN, mengalami luka lecet pada wajah akibat serpihan kaca.
  • Ari, mengalami luka tembak di lengan kiri dan kanan.

Seluruh korban penembakan di Nabire tersebut dievakuasi ke RSUD Nabire sekitar pukul 11.05 WIT untuk mendapatkan perawatan medis intensif.

Mobil yang mereka tumpangi ditemukan dalam kondisi rusak berat, dengan banyak lubang bekas peluru di bagian bodi kendaraan.

Baca juga: Tak Cuma Tewaskan 14 Gembong, TNI Kuasai Markas KKB di Intan Jaya, Papua Tengah

Halaman:


Terkini Lainnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau