Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cengkih Asal Lampung Terindikasi Terpapar Radioaktif Cs-137, Pemerintah Bergerak Cepat

Kompas.com - 14/10/2025, 12:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com – Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cesium-137 (Satgas Penanganan Cs-137) mengonfirmasi bahwa produk cengkih terkontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) berasal dari Lampung.

Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Cs-137 yang juga Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Hubungan Antar Lembaga di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Bara Krishna Hasibuan, mengatakan, pemerintah telah mengirim tim khusus untuk meninjau tiga lokasi pengolahan cengkih di Surabaya, Jawa Timur.

“Dari hasil peninjauan, tempat pengolahan tersebut mengambil cengkih dari dua perkebunan yang berbeda, yakni di Pati, Jawa Tengah, dan Lampung. Kami bisa memberikan konfirmasi bahwa ditemukan kontaminasi di perkebunan di Lampung,” ujar Bara dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (14/10/2025).

Baca juga: Rukmawati dan Keluarga Cemas Hidup Berdampingan dengan Radiasi Cs-137 di Serang

Kontaminasi Masih Terbatas

Bara menegaskan bahwa kontaminasi Cs-137 pada cengkih asal Lampung masih ditemukan dalam jumlah terbatas dan belum meluas ke wilayah atau komoditas lain.

Meski begitu, Satgas Cs-137 bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) segera mengambil langkah antisipatif untuk mencegah penyebaran kontaminasi radioaktif.

“Sebagai langkah antisipasi, Satgas bersama Bapeten merekomendasikan agar produk cengkih yang terindikasi terkontaminasi tidak diperjualbelikan sementara waktu, hingga hasil uji laboratorium lanjutan selesai dilakukan,” kata Bara.

Baca juga: Sumber Cengkeh yang Terkontaminasi Cs-137 Ternyata dari Lampung

Pemerintah Telusuri Sumber Radiasi

Hingga saat ini, tim gabungan masih menelusuri sumber kontaminasi Cesium-137 di Lampung. Bara menegaskan, pemerintah tengah bergerak cepat melokalisir kontaminasi agar tidak menyebar ke wilayah lain.

“Tim masih melakukan penelusuran sumber kontaminasi Cs-137 yang ada di Lampung tersebut. Pemerintah sedang bergerak cepat melokalisir kontaminasi ini agar tidak meluas ke wilayah lain,” ujarnya.

Bara juga mengimbau masyarakat dan pelaku usaha agar tetap tenang dan menunggu hasil uji laboratorium resmi.

Pemerintah, kata dia, akan secara terbuka menyampaikan informasi terbaru kepada publik terkait hasil investigasi.

Baca juga: Pabrik Scrap Metal Diduga Sumber Kontaminasi Cs-137 ke Udang, Pemerintah Cari Keberadaan Bos PMT

Awal Mula Kasus dari Temuan FDA Amerika

Kasus ini mencuat setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menemukan zat radioaktif Cesium-137 pada produk cengkih asal Indonesia yang dikirim oleh PT NJS.

Dalam laporan resminya, FDA menyebutkan adanya paparan Cs-137 pada cengkih impor dari Indonesia, sehingga lembaga tersebut memblokir seluruh impor rempah dari perusahaan terkait.

Temuan ini menjadi kasus kedua kontaminasi radioaktif pada produk pangan asal Indonesia, setelah sebelumnya udang beku ekspor juga terdeteksi mengandung Cs-137.

Menutup pernyataannya, Bara menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga keamanan pangan nasional dan terus berkoordinasi lintas lembaga, termasuk dengan Kementerian Pertanian, Bapeten, dan lembaga internasional.

Baca juga: Satgas: Kasus Udang Terpapar Radioaktif Cs-137 Naik Status ke Penyidikan

“Semua langkah yang diambil bertujuan untuk memastikan bahwa produk pangan Indonesia, terutama komoditas ekspor seperti cengkih, tetap aman dan memenuhi standar internasional,” katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau