Berbeda dengan hewan laut lainnya, buaya muara adalah predator besar yang memangsa berbagai hewan. Jika merasa terganggu, buaya ini bisa menyerang manusia dengan sangat agresif.
"Hewan-hewan tersebut dapat menjadi agresif dan menyerang manusia bila kaget atau terganggu," ujar Slamet.
Baca juga: Beredar Foto Hewan Laut Mirip Cumi-cumi tapi Bercangkang Disebut Siluman Cumgar, Apa Itu?
Bahaya tidak hanya datang dari perairan dangkal. Di laut dalam, ada spesies besar yang juga berpotensi menyerang.
Slamet menyebut beberapa di antaranya:
Spesies-spesies hiu ini dikenal sebagai predator puncak. Meskipun tidak semua hiu aktif menyerang manusia, sejumlah insiden serangan hiu telah tercatat di berbagai belahan dunia.
Meski terlihat jinak di pertunjukan akuarium, di alam liar orca adalah predator yang sangat cerdas dan bisa agresif.
Umumnya bersahabat, namun ada laporan lumba-lumba liar menyerang penyelam atau perenang jika merasa wilayahnya terganggu.
Ukuran tubuh mereka yang raksasa membuat kontak fisik saja sudah bisa membahayakan manusia. Dalam kondisi tertentu, paus juga bisa menyerang untuk mempertahankan diri.
Hewan ini memiliki tentakel kuat dengan daya hisap besar. Ada catatan gurita raksasa menyerang penyelam, meskipun kasusnya jarang.
"Mereka adalah hewan-hewan yang tidak kenal takur dan dapat menjadi agresif serta menyerang manusia bila terganggu atau merasa terancam," kata dia.
Slamet menekankan bahwa hewan laut biasanya tidak serta-merta menyerang.
Ada tanda-tanda tertentu yang bisa diperhatikan penyelam atau perenang:
Namun, tidak semua hewan menunjukkan tanda-tanda itu. Beberapa justru bisa menyerang tiba-tiba tanpa peringatan, sehingga kewaspadaan sangat diperlukan.
"Perilaku tanda hewan laut merasa terancam dan kemungkinan menyerang, umumnya berupa perilaku defensif, mundur, menjaga jarak, dan memposisikan diri siap menyerang," terang Slamet.
Ia menegaskan lagi bahwa sebagian besar hewan laut sejatinya tidak berbahaya jika tidak diganggu. Namun, menyelam atau berenang di laut memerlukan kehati-hatian.
Mengetahui hewan-hewan yang berpotensi menyerang serta tanda-tanda mereka merasa terancam dapat membantu mengurangi risiko.
Slamet menuturkan, menjaga jarak, tidak menyentuh, dan tidak mengusik habitat hewan laut adalah cara terbaik untuk tetap aman sekaligus menghormati kehidupan bawah laut.
Baca juga: Mengenal Teritip, Hewan Laut yang Andalkan Penis Panjang untuk Kawin
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini