Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perahu Nelayan di Korsel Kini Kerap Terbalik, Laut Jadi Berbahaya Imbas Perubahan Iklim?

Kompas.com - 25/10/2025, 12:00 WIB
Rheandita Vella Aresta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Profesor Gug Seung-gi yang memimpin investigasi kecelakaan laut akhir-akhir ini menyebut laut Korea menjadi lebih berbahaya.

Tercatat, jumlah peringatan cuaca di laut sekitar Semenanjung Korea meningkat 65 persen antara 2020 dan 2024.

"Cuaca tidak menentu menyebabkan semakin banyak kapal terbalik, terutama kapal penangkap ikan kecil yang berlayar lebih jauh dan tidak dirancang untuk perjalanan panjang dan berat," jelas dia.

Baca juga: Viral Video Warganet Temukan Ikan Transparan di Laut, Spesies Apakah Itu?

Upaya pemerintah

Pihak berwenang menyadari bahwa cuaca tidak bisa dikendalikan sehingga mereka bekerja sama dengan nelayan untuk membuat kapal lebih aman.

Tim inspektur pemerintah menemui Hong yang kapalnya terbalik untuk melakukan serangkaian pemeriksaan langsung terhadap dua kapal lain yang dimilikinya.

Satuan tugas pemerintah merekomendasikan agar kapal dilengkapi dengan tangga keselamatan dan nelayan wajib mengenakan jaket pelampung.

Pelatihan keselamatan juga kini wajib dilaksanakan oleh semua awak asing.

Satgas juga ingin meningkatkan operasi pencarian dan penyelamatan, serta memberikan akses bagi nelayan terhadap informasi cuaca terkini yang lebih terlokalisasi dan terkini.

Beberapa daerah bahkan menawarkan untuk membayar nelayan atas ubur-ubur yang ditangkap, dalam upaya membersihkan laut.

Sementara itu, nelayan cumi-cumi diberi pinjaman untuk melindungi mereka dari kebangkrutan yang mendorongnya untuk pensiun.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) memperkirakan, total tangkapan ikan di Korea Selatan akan menurun hampir sepertiganya pada akhir abad ini jika emisi karbon dan pemanasan global terus berlanjut.

"Masa depan tampak sangat suram," ujar nelayan ikan teri, Park, dalam kanal YouTube-nya.

"Dulu rasanya romantis sekali bangun pagi dan pergi melaut. Ada rasa petualangan dan kepuasan tersendiri, Kini, semuanya benar-benar sulit," pungkas dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Tren
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau