KOMPAS.com - Lini masa media sosial TikTok tengah diramaikan unggahan soal kemunculan komet raksasa 3I/ATLAS, sebuah obyek langit yang berasal dari luar tata surya.
Foto-foto dan video orbit komet itu viral, memicu rasa takjub sekaligus kekhawatiran warganet.
“Halo Warga Bumi. obyek antariksa misterius 3I/ATLAS picu skenario pertahanan planet, teknologi alien?” tulis pengelola akun TikTok @infotan************ pada Selasa (28/10/2025).
Lantas, apa sebenarnya komet 3I/ATLAS itu, dan apakah keberadaannya berbahaya bagi Bumi?
Baca juga: 2 Komet Langka Akan Melintas pada 20–21 Oktober 2025, Bagaimana Cara Lihatnya?
Peneliti utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, menjelaskan komet raksasa berkode 3I/ATLAS merupakan benda langit yang datang dari luar tata surya.
Orbitnya bersifat hiperbolik, berbeda dari kebanyakan komet yang memiliki orbit elips.
“Kode ‘3’ berarti obyek ketiga yang ditemukan, huruf ‘I’ bermakna interstellar atau antar bintang,” jelas Thomas saat dimintai informasi Kompas.com, Kamis (30/10/2025).
Nama ATLAS sendiri diambil dari teleskop pemantau asteroid yang pertama kali menemukannya.
Komet ini memiliki kepala (coma) yang terdiri atas debu dan gas dengan diameter sekitar 25.000 kilometer, atau sekitar dua kali ukuran Bumi, sedangkan intinya berupa es padat berukuran belasan kilometer.
Thomas menambahkan, komet ini diperkirakan berasal dari sistem planet di bintang lain di galaksi Bima Sakti, dengan usia sekitar 7 miliar tahun atau lebih tua dari tata surya kita yang berumur 4,5 miliar tahun.
Meski berukuran besar, komet 3I/ATLAS tidak berbahaya bagi Bumi.
“Tidak berbahaya bagi Bumi maupun planet lain di tata surya,” tegas Thomas.
Baca juga: Komet Lemmon Melintas Dekat Orbit Bumi, Ini Jadwal dan Cara Melihatnya
Berbeda dari komet pada umumnya yang mengorbit Matahari, komet antar bintang seperti 3I/ATLAS hanya melintas sekali di tata surya, kemudian melanjutkan perjalanannya kembali ke ruang antarbintang.
Komet ini melaju dengan kecepatan sekitar 215.000 kilometer per jam, menjadikannya salah satu yang tercepat yang pernah diamati.
Secara teori, komet 3I/ATLAS dapat dilihat dari Bumi. Namun, selama Oktober–November 2025 posisinya berada di arah Matahari, sehingga sulit diamati.