Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Cara Ubah Sampah Plastik Jadi Energi Bersih, Bagaimana Metodenya?

Kompas.com - 31/10/2025, 20:00 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sampah plastik selama ini dipandang sebagai masalah lingkungan yang tak pernah tuntas.

Namun, riset terbaru memberikan sudut pandang berbeda bahwa plastik bekas ternyata bisa menjadi bahan berharga berupa energi bersih.

Dengan mengolah limbah plastik menjadi material karbon berteknologi tinggi, sampah tersebut berpotensi membantu memurnikan air, menangkap gas rumah kaca, hingga menyimpan energi untuk baterai dan superkapasitor generasi baru.

Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Sustainable Carbon Materials pada 27 Oktober 2025.

Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Kayu Super Lewat Rekayasa Genetika, Diklaim Bisa Serap Karbon

Penelitian melibatkan para ilmuwan dari Guangzhou Institute of Energy Conversion, Chinese Academy of Sciences, serta South China University of Technology, bersama sejumlah kolaborator internasional.

Pesan utama para peneliti jelas agar umat manusia berhenti menganggap plastik sebagai akhir siklus.

Para ilmuwan mengajak agar manusia mulai melihatnya sebagai sumber karbon yang dapat ditambang dan dimanfaatkan kembali.

“Target kami adalah menjadikan limbah plastik bukan lagi beban lingkungan, melainkan sumber daya berkelanjutan,” ujar penulis korespondensi, Dr. Gaixiu Yang.

“Melalui teknologi karbonisasi canggih, kami dapat mengekstraksi karbon dari plastik dan mengolahnya kembali untuk keperluan energi maupun lingkungan,” tambahnya.

Baca juga: Pelat Karbon Pada Sepatu Lari Disebut Bisa Tingkatkan Performa, Benarkah?

Dari sampah plastik jadi material canggih berbasis karbon

Sebagaimana diberitakan Earth.com, Selasa (29/10/2025), produksi plastik dunia kini melampaui 390 juta ton per tahun. Sebagian besar sampah plastik berakhir di TPA, dibakar, atau mencemari sungai dan laut.

Daur ulang konvensional memang membantu, tetapi sering menurunkan kualitas plastik dan dapat menimbulkan polusi baru.

Sementara pembakaran menghasilkan energi, metode ini memicu emisi karbon lebih tinggi.

Penelitian ini menyoroti pendekatan alternatif dengan mengambil karbon murni dari plastik yang merupakan komponen utama pembentuknya.

Lalu membentuk karbon murni tersebut kembali menjadi material bernilai tinggi dan tahan lama.

Baca juga: Apa Itu Beras Rendah Karbon? Ini Pengertian, Implementasi, dan Negara yang Sudah Produksi

“Dengan menggunakan teknologi karbonisasi canggih, kami dapat memulihkan karbon dari plastik dan menggunakannya kembali untuk aplikasi energi dan lingkungan,” terang Dr Yang.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Tren
5 Transportasi Umum di Jabodetabek yang Bisa Pakai QRIS Tap
5 Transportasi Umum di Jabodetabek yang Bisa Pakai QRIS Tap
Tren
Hari Ini, 9.636 Lembaga Pendidikan Islam Gelar TKA secara Serentak
Hari Ini, 9.636 Lembaga Pendidikan Islam Gelar TKA secara Serentak
Tren
Mulai 1 November, Ini Tarif Listrik Rumah Tangga Daya 1.300 dan 2.200 VA
Mulai 1 November, Ini Tarif Listrik Rumah Tangga Daya 1.300 dan 2.200 VA
Tren
Puncak Musim Hujan 2025 Diprediksi Lebih Panjang, Ini Wilayah yang Sudah Terimbas
Puncak Musim Hujan 2025 Diprediksi Lebih Panjang, Ini Wilayah yang Sudah Terimbas
Tren
Wilayah yang Diprakirakan BMKG Hujan Lebat pada 3-4 November 2025
Wilayah yang Diprakirakan BMKG Hujan Lebat pada 3-4 November 2025
Tren
[POPULER TREN] Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol | Daftar Negara Teraman di ASEAN
[POPULER TREN] Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol | Daftar Negara Teraman di ASEAN
Tren
Profil Kiandra Ramadhipa, Pebalap Indonesia yang Menggila dan Raih Podium 1 di European Talent Cup
Profil Kiandra Ramadhipa, Pebalap Indonesia yang Menggila dan Raih Podium 1 di European Talent Cup
Tren
Tarif Listrik Rumah Tangga Berdaya Kecil yang Berlaku pada 3-9 November 2025
Tarif Listrik Rumah Tangga Berdaya Kecil yang Berlaku pada 3-9 November 2025
Tren
Wayangologi dan Monarkimologi Purbaya
Wayangologi dan Monarkimologi Purbaya
Tren
9 Negara Paling Aman di Asia Tenggara, Indonesia Jauh di Atas Malaysia
9 Negara Paling Aman di Asia Tenggara, Indonesia Jauh di Atas Malaysia
Tren
NIK Terdaftar Pinjol atau Judol? Begini Cara Mengeceknya
NIK Terdaftar Pinjol atau Judol? Begini Cara Mengeceknya
Tren
10 Cara Mengusir Nyamuk Secara Alami Saat Musim Hujan, Tanpa Bahan Kimia Berbahaya
10 Cara Mengusir Nyamuk Secara Alami Saat Musim Hujan, Tanpa Bahan Kimia Berbahaya
Tren
Hak Asuh dan “Nafkah Kucing” Jadi Aturan Baru dalam Perceraian di Turkiye
Hak Asuh dan “Nafkah Kucing” Jadi Aturan Baru dalam Perceraian di Turkiye
Tren
Maladewa Mulai Larang Generasi 2007 ke Atas Merokok, Termasuk Turis Asing
Maladewa Mulai Larang Generasi 2007 ke Atas Merokok, Termasuk Turis Asing
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau