JAKARTA, KOMPAS.com – Menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal Mei 2025 memicu optimisme baru di pasar modal. Seiring meredanya tensi dagang global, termasuk antara China dan negara mitra, dana asing kembali membanjiri bursa Indonesia. Namun, di tengah euforia tersebut, sebagian investor justru memilih strategi yang lebih berhati-hati.
Salah satunya dengan menempatkan dana ke instrumen jangka pendek seperti Reksa Dana Pasar Uang (RDPU).
“RDPU memiliki peran penting dalam strategi investasi modern, terutama bagi investor yang menginginkan fleksibilitas tanpa mengorbankan potensi imbal hasil,” ujar Chief Investment Officer PT Insight Investments Management (IIM), Camar Remoa, kepada Kompas.com, Selasa (3/6/2025).
Baca juga: Mana Lebih Cuan, Reksa Dana Pasar Uang atau Deposito?
Menurut Camar, RDPU bisa menjadi ‘tempat parkir’ dana yang aman sebelum dialihkan ke aset yang lebih agresif seperti saham atau obligasi. Strategi ini dinilai penting terutama saat arah pasar belum sepenuhnya jelas.
Ia juga menekankan pentingnya diversifikasi portofolio agar tetap tangguh di tengah pemulihan ekonomi global yang tidak merata.
“Untuk investor baru, pendekatan staggered entry atau strategi masuk bertahap sangat tepat agar tetap responsif terhadap dinamika pasar,” ujarnya.
Baca juga: Tingkat Suku Bunga Acuan Terus Naik, Reksa Dana Pasar Uang Kian Menarik?
Optimisme pasar ikut didorong oleh kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen dalam Rapat Dewan Gubernur pada 20–21 Mei 2025.
Penurunan ini mendukung penguatan pasar saham, yang turut mendorong sebagian investor melakukan take profit. Dana hasil penjualan saham itu banyak dialihkan sementara ke RDPU demi menjaga fleksibilitas.
Sepanjang Mei 2025, IHSG tercatat menguat sekitar 7 persen. Namun penguatan cepat ini juga memunculkan risiko koreksi jangka pendek. Dalam kondisi seperti ini, strategi staggered entry menjadi semakin relevan.
Camar menilai, RDPU memberi ruang bagi investor untuk menunggu momentum koreksi pasar sebelum kembali masuk secara bertahap ke aset berisiko.
Baca juga: Manfaat dan Cara Menyiapkan Tabungan Pendidikan Anak dengan Reksa Dana