Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucuran Rp 200 Triliun ke Perbankan Dianggap Perbesar Risiko Pelemahan Rupiah

Kompas.com - 23/09/2025, 12:55 WIB
Suparjo Ramalan ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengucurkan likuiditas Rp 200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dinilai menekan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Tambahan dana jumbo itu membuat jumlah uang beredar naik tajam. Tekanan pun muncul di pasar valuta asing.

Head of Research & Chief Economist PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, menilai likuiditas sistem keuangan jadi terlalu longgar. Risiko pelemahan rupiah pun semakin besar.

“Tambahan Rp 200 triliun akan mendorong peningkatan pertumbuhan jumlah uang beredar yang sangat tinggi sekali. Jadi memang ketika jumlah uang beredarnya tinggi, itu impact-nya itu mungkin memang likuiditas di sistem keuangannya juga melonggar,” ujar Rully dalam diskusi daring Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Selasa (23/9/2025).

Baca juga: IHSG Menguat di Awal Perdagangan, Rupiah Ikut Terangkat

Tren pelemahan rupiah mulai terasa sejak beberapa waktu terakhir. Kelonggaran likuiditas berjalan seiring depresiasi mata uang.

“Karena suplai rupiahnya itu meningkat, jadi ada potensi terjadi pelemahan dari nilai tukar. Jadi ini yang sudah kita rasakan dalam beberapa waktu terakhir ya, dimana likuiditasnya melonggar dan disertai dengan adanya pelemahan nilai tukar rupiah,” jelas Rully.

Tekanan juga datang dari luar negeri. The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat memangkas suku bunga 25 basis poin ke level 4,25 persen. Bank sentral AS juga memberi sinyal pemangkasan lanjutan ke level 3,75 persen.

Pemangkasan itu membuka ruang bagi arus modal ke negara berkembang. Meski begitu, Rully menilai risiko global tetap tinggi. Ancaman stagflasi, kombinasi pelemahan ekonomi dan kenaikan harga, perlu diwaspadai.

Bank Indonesia (BI) meyakini rupiah masih bisa menguat kembali. Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp 16.607 per dollar AS per 22 September 2025.

Baca juga: Kenapa Rupiah Melemah? Ini Penjelasan Bos BI

Bloomberg mencatat rupiah di pasar spot berada di level Rp 16.618 per dollar AS pada 23 September 2025 pukul 09.55 WIB.

Gubernur BI Perry Warjiyo menilai pelemahan kurs dipengaruhi faktor global dan domestik.

"Memang dalam beberapa hari terakhir ada tekanan-tekanan global maupun juga faktor-faktor domestik," ucap Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (22/9/2025).

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau