Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Wamenaker Soal Lowongan Magang Fresh Graduate Kurang Berbobot

Kompas.com - 15/10/2025, 12:04 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor merespons soal adanya lowongan magang pada program magang fresh graduate yang dikeluhkan kurang berbobot.

Pasalnya, ada lowongan magang seperti pramuniaga, helper, barista, penyaji makanan dan minuman, waiter hingga housekeeping staff yang dinilai tidak sesuai dengan spesifikasi pendidikan fresh graduate sarjana dan diploma.

Afriansyah bilang, program magang fresh graduate ditujukan untuk alumni D1, D2, D3, dan S1.

Baca juga: Pendaftaran Magang Fresh Graduate Ditutup Malam Ini, Calon Peserta Bisa Daftar untuk 3 Posisi

Profil Afriansyah NoorKOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY Profil Afriansyah Noor

"Kita kan membuka lowongan ini kan untuk sarjana lulusan D1, D2, D3 dan S1. Jadi semua, tidak hanya lulusan S1 saja," ujar Afriansyah saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (15/10/2025).

"Nah tentunya, perusahaan-perusahaan tadi juga menyiapkan program untuk lowongan seperti housekeeping staff, kemudian pramuniaga, helper, barista dan penyaji makanan, minum serta waiter," jelasnya.

Sehingga menurut Afriansyah, alumni D1 busa memiliki peluang untuk mengikuti magang sesuai dengan spesifikasi yang dipelajari di kampus-kampus mereka.

Sementara itu, untuk alumni S1 juga disediakan lowongan kerja yang sesuai dengan keilmuan mereka.

Baca juga: Selesai Program Magang, Selanjutnya Bagaimana?

"Tentunya D1 yang kita harapkan, punya peluang kerja seperti ini yang tamatan dari kampus-kampus yang tentunya membuat atau memberikan pelajaran kepada mereka ini, bisa diterima di perusahaan-perusahaan ini," tutur Afriansyah.

"Jadi bagi yang S1 ya sesuai dengan keilmuan mereka dong, jadi kita akan berkoordinasi penuh dengan perusahaan-perusahaan yang ada," tambahnya.

Adapun keluhan soal lowongan magang fresh graduate menjadi pembicaraan di media sosial.

Halaman:


Terkini Lainnya
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau