JAKARTA, KOMPAS.com – Upaya Indonesia menuju target Net Zero 2060 semakin nyata melalui kolaborasi antara MUFG Bank dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Dalam forum MUFG NOW 2025, Colin Chen, Head of Sustainable Finance Asia Pacific MUFG, dan Herry Hykmanto, Direktur Syariah & Sustainability Finance Danamon, menekankan bahwa keberhasilan pembiayaan hijau tidak sekadar soal jumlah dana, tetapi bagaimana ekosistem ESG dibangun dari strategi hingga implementasi praktis.
Colin Chen menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar strategis MUFG di Asia Pasifik, sekaligus yang terpenting kedua di ASEAN untuk bisnis pembiayaan berkelanjutan.
“Setiap langkah yang kami ambil, mulai dari Blue Bond pertama di Indonesia hingga Sustainability-Linked Loan, bertujuan membangun ekosistem yang kuat dan berkelanjutan,” ujarnya di Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Baca juga: Bank Danamon Belum Berniat Terbitkan Global Bond, Andalkan Dukungan MUFG
Ia menekankan bahwa edukasi, keterlibatan stakeholder, dan penelitian mendalam menjadi kunci agar pembiayaan hijau benar-benar efektif.
Herry Hykmanto menambahkan, komitmen Danamon tidak hanya di atas kertas. Bank ini telah mengalokasikan 20 persen portofolio untuk pembiayaan berkelanjutan, dengan target mencapai 30 persen dalam 3–5 tahun ke depan.
“Realisasi pembiayaan hijau per Juni 2025 mencapai Rp 34,5 triliun. Kami juga mengintegrasikan ESG ke segmen SME dan energi terbarukan, termasuk pembiayaan kendaraan listrik melalui Adira Finance,” ujar Herry.
Kolaborasi dengan MUFG, memungkinkan Danamon untuk menerapkan praktik ESG secara menyeluruh. Dari fasilitas charging kendaraan listrik di kantor hingga pembiayaan konsumen dan industri, MUFG dan Danamon berupaya memastikan setiap proyek memiliki dampak nyata bagi transisi energi di Indonesia.
Baca juga: Danamon dan MUFG Genjot Industri Otomotif, tapi Tantangan Masih Mengintai
Colin menambahkan, pembiayaan ini juga mencakup teknologi terbarukan seperti penyimpanan energi dan transmisi listrik dari sumber hijau di Kalimantan ke Jawa.
Herry menegaskan, keunikan Danamon sebagai financial group memungkinkan bank ini memberikan solusi end-to-end yang menjangkau korporasi, SME, dan konsumen.
“Kami bisa menyentuh seluruh segmen, bukan hanya ‘E’ dari korporasi besar, tetapi juga ‘S’ dari sektor sosial, UKM, hingga pembiayaan kendaraan listrik,” ujarnya.
Selain itu, MUFG dan Danamon menekankan pentingnya whitepaper yang memuat rekomendasi solusi praktis untuk mencapai Net Zero 2060. Dokumen ini menjadi acuan bagi regulator, pemerintah, dan badan usaha dalam merancang strategi transisi energi yang realistis dan terukur.
Colin menambahkan, pengalaman MUFG di pasar global membantu menyelaraskan praktik lokal dengan standar internasional, tanpa mengabaikan konteks spesifik Indonesia.
Sinergi MUFG–Danamon menunjukkan bahwa pembiayaan hijau bisa menjadi motor perubahan nyata. Dengan pendekatan yang menggabungkan strategi global, implementasi praktis, dan edukasi stakeholder, Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk mempercepat transisi energi sambil mendorong pertumbuhan sosial dan ekonomi.
Baca juga: Bank Danamon dan MUFG Kucurkan Dana 100 Juta Dollar AS untuk Startup
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang