JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan soal efisiensi yang rencananya akan dilakukan pemerintah untuk mengatasi persaingan bisnis di bidang transportasi online, khususnya yang menyangkut dua perusahaan terbesar penyedia transportasi online di Indonesia.
Presiden bilang, rencana itu bertujuan menciptakan iklim lapangan kerja yang lebih baik bagi para pengemudi ojek online (ojol).
"Sekarang kita sedang diskusi terus sama perusahaan-perusahaan terbesar ojol untuk cari pelayanan terbaik untuk pengemudi ojol ini. Kemudian efisiensi. Sehingga tidak terjadi suatu persaingan yang saling merugikan," ujar Prabowo dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, yang disiarkan daring, Senin (20/10/2025).
"Tapi kita ingin supaya lapangan kerja ojol ini, pengemudi ojol ini terjamin," tegasnya.
Baca juga: Cerita ASN Papua dan Driver Ojol Aceh, Belajar Investasi dari Nol hingga Bisa Beli Rumah
Kepala Negara tidak menyebut secara pasti nama dua perusahaan terbesar penyedia transportasi online yang dimaksud.
Presiden hanya menyebutkan, saat ini jumlah driver ojol di Indonesia di dua perusahaan besar tersebut sudah sekitar 4 juta orang.
Di sisi lain, ada 2 juta pengusaha UMKM yang kini memakai jasa ojol sebagai dukungan untuk aktivitas jual beli. "Jadi 6 juta orang hidup dari masalah ini (transportasi online)," tutur Prabowo.
Sebagai informasi, sebelum Presiden Prabowo menyinggung soal efisiensi pada perusahaan penyedia jasa ojol, rumor penggabungan usaha alias merger antara Grab dan GoTo menjadi sorotan luas pada April-Mei 2025.
Grab dan GoTo merupakan dua perusahaan yang saat ini menjadi penyedia jasa transportasi online terbesar di Indonesia.
Pada Juli 2025, Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy memberikan respons saat ditanya soal kelanjutan kabar yang pernah beredar mengenai merger antara PT Grab Teknologi Indonesia (Grab Indonesia) dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Menurut Tirza, sebelumnya sudah ada pernyataan resmi dari Grab mengenai isu tersebut.
Sehingga sampai akhir Juli 2025 ini, belum ada kabar pernyataan terbaru dari Grab.
"Kami tidak ada pernyataan baru dan semua aksi korporasi sudah ada tupoksi dari setiap institusi ya. Jadi silakan bertanya langsung kepada institusinya," ujar Tirza usai menghadiri acara Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Menyapa di Kantor BRIN Pusat, Jakarta, Senin (28/7/2025).
Merujuk pernyataan resminya tertanggal 5 Juni 2025, Grab Holdings menyatakan pihaknya dan GoTo belum terlibat dalam diskusi apa pun.
Baca juga: Prabowo Pamer Program Kampung Nelayan Merah Putih Naikkan Pendapatan 100 Persen
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang