Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Nasib Driver Ojol, Prabowo Ungkap Rencana Lakukan Efisiensi Perusahaan Transportasi Online

Kompas.com - 20/10/2025, 19:14 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan soal efisiensi yang rencananya akan dilakukan pemerintah untuk mengatasi persaingan bisnis di bidang transportasi online, khususnya yang menyangkut dua perusahaan terbesar penyedia transportasi online di Indonesia.

Presiden bilang, rencana itu bertujuan menciptakan iklim lapangan kerja yang lebih baik bagi para pengemudi ojek online (ojol).

"Sekarang kita sedang diskusi terus sama perusahaan-perusahaan terbesar ojol untuk cari pelayanan terbaik untuk pengemudi ojol ini. Kemudian efisiensi. Sehingga tidak terjadi suatu persaingan yang saling merugikan," ujar Prabowo dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, yang disiarkan daring, Senin (20/10/2025).

"Tapi kita ingin supaya lapangan kerja ojol ini, pengemudi ojol ini terjamin," tegasnya.

Baca juga: Cerita ASN Papua dan Driver Ojol Aceh, Belajar Investasi dari Nol hingga Bisa Beli Rumah

Kepala Negara tidak menyebut secara pasti nama dua perusahaan terbesar penyedia transportasi online yang dimaksud.

Presiden hanya menyebutkan, saat ini jumlah driver ojol di Indonesia di dua perusahaan besar tersebut sudah sekitar 4 juta orang.

Di sisi lain, ada 2 juta pengusaha UMKM yang kini memakai jasa ojol sebagai dukungan untuk aktivitas jual beli. "Jadi 6 juta orang hidup dari masalah ini (transportasi online)," tutur Prabowo.

Sebagai informasi, sebelum Presiden Prabowo menyinggung soal efisiensi pada perusahaan penyedia jasa ojol, rumor penggabungan usaha alias merger antara Grab dan GoTo menjadi sorotan luas pada April-Mei 2025.

Grab dan GoTo merupakan dua perusahaan yang saat ini menjadi penyedia jasa transportasi online terbesar di Indonesia.

Pada Juli 2025, Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy memberikan respons saat ditanya soal kelanjutan kabar yang pernah beredar mengenai merger antara PT Grab Teknologi Indonesia (Grab Indonesia) dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Menurut Tirza, sebelumnya sudah ada pernyataan resmi dari Grab mengenai isu tersebut.

Sehingga sampai akhir Juli 2025 ini, belum ada kabar pernyataan terbaru dari Grab.

"Kami tidak ada pernyataan baru dan semua aksi korporasi sudah ada tupoksi dari setiap institusi ya. Jadi silakan bertanya langsung kepada institusinya," ujar Tirza usai menghadiri acara Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Menyapa di Kantor BRIN Pusat, Jakarta, Senin (28/7/2025).

Merujuk pernyataan resminya tertanggal 5 Juni 2025, Grab Holdings menyatakan pihaknya dan GoTo belum terlibat dalam diskusi apa pun.

Baca juga: Prabowo Pamer Program Kampung Nelayan Merah Putih Naikkan Pendapatan 100 Persen

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau