Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Catat Rekor Baru Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Kompas.com - 29/10/2025, 05:45 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street kembali mencatat rekor baru pada penutupan perdagangan Selasa (28/10/2025) waktu setempat, seiring meningkatnya minat investor terhadap saham-saham berbasis kecerdasan buatan (AI) menjelang keputusan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

Indeks S&P 500 naik 0,23 persen dan ditutup di level 6.890,89, setelah sempat menembus 6.900 untuk pertama kalinya pada perdagangan intraday. Nasdaq Composite menguat 0,80 persen ke 23.827,49, sementara Dow Jones Industrial Average bertambah 161,78 poin atau 0,34 persen ke 47.706,37. Ketiganya menorehkan rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah.

Kenaikan pasar dipimpin oleh saham Nvidia yang melonjak sekitar 5 persen usai mengumumkan serangkaian kerja sama dalam konferensi GTC, termasuk investasi senilai 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 16,5 triliun) di perusahaan asal Finlandia, Nokia. Nokia menyebut dana tersebut akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis berbasis AI. Saham lain di sektor teknologi seperti Broadcom turut menguat.

Baca juga: Wall Street Cetak Rekor, Pertemuan Trump-Xi Jinping jadi Katalis Utama

Saham Microsoft juga naik sekitar 2 persen menjelang laporan keuangan yang akan dirilis Rabu waktu setempat. Bersama Apple, kapitalisasi pasar keduanya sempat melampaui 4 triliun dollar AS (sekitar Rp 66 kuadriliun) pada sesi perdagangan Selasa.

Selain itu, OpenAI mengumumkan telah menyelesaikan proses rekapitalisasi yang memperkuat posisi Microsoft sebagai pemegang sekitar 27 persen dari unit usaha OpenAI Group PBC.

Sejumlah raksasa teknologi lain yang tergabung dalam “Magnificent Seven”, seperti Alphabet, Amazon, dan Meta Platforms, juga dijadwalkan merilis kinerja keuangannya pekan ini. Kelima perusahaan tersebut menyumbang sekitar seperempat dari total nilai kapitalisasi pasar S&P 500.

Baca juga: Wall Street Cetak Rekor, Didorong Inflasi AS Lebih Rendah dan Laporan Keuangan Optimistis

Menurut Mike Dickson, Head of Research and Quantitative Strategies di Horizon Investments, musim laporan keuangan kali ini berjalan positif.

“Sekitar sepertiga perusahaan di S&P 500 sudah melaporkan hasilnya, dan 83 persen di antaranya melampaui ekspektasi laba,” ujarnya, dikutip dari CNBC.

Dickson menilai kenaikan valuasi saham sudah cukup tinggi, sehingga pergerakan pasar berikutnya akan bergantung pada kinerja perusahaan.

“Kita mungkin sudah mendapatkan semua bantuan dari The Fed sejauh ini. Selanjutnya, pasar harus digerakkan oleh pertumbuhan laba. Dan sejauh ini, kita benar-benar melihat itu,” kata Dickson.

Baca juga: Wall Street Menguat Ditopang Kinerja Saham Teknologi

The Fed

The Fed dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga pada Rabu waktu setempat. Pasar memperkirakan bank sentral akan memangkas suku bunga acuannya untuk kedua kalinya pada 2025. Investor juga berharap Ketua The Fed Jerome Powell memberikan sinyal penurunan lanjutan pada pertemuan terakhir tahun ini di bulan Desember.

Optimisme pasar juga didorong meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan China menjelang pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping pada Kamis mendatang. Trump menyatakan kedua negara berpeluang mencapai kesepakatan dagang yang mencakup pembahasan ekspor mineral langka, impor kedelai, dan isu TikTok.

Laporan The Wall Street Journal menyebut tarif atas sejumlah produk asal China berpotensi diturunkan jika Beijing memperketat ekspor bahan kimia pembuat fentanyl.

“Pasar mengharapkan hasil yang jelas dari pertemuan ini,” kata Dickson. “Jika tidak ada kesepakatan yang bisa menjadi headline besar, itu bisa mengecewakan. Tapi yang penting ada kemajuan konkret yang bisa disepakati,” ujarnya.

Sebelumnya, S&P 500 menutup perdagangan di atas level 6.800 untuk pertama kalinya, sementara Nasdaq, Dow Jones, dan Russell 2000 juga menorehkan rekor tertinggi baru.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau