Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiprah Pengusaha Muda Kelola KEK Galang Batang, Serap 10.000 Pekerja Lokal

Kompas.com - 28/10/2025, 22:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, tercatat telah menyerap lebih dari 10.000 tenaga kerja, mayoritas berasal dari masyarakat sekitar.

Kawasan yang berfokus pada industri pengolahan bauksit dan alumina ini menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi baru di wilayah barat Indonesia.

Sejak mulai beroperasi pada akhir 2018, KEK Galang Batang menunjukkan kinerja investasi yang signifikan.

Baca juga: KEK Kendal Jadi Basis Produksi Alat Kesehatan Rumah Sakit, Dorong Potensi Ekspor

KEK Galang BatangDok. Dewan Nasional KEK Indonesia KEK Galang Batang

Berdasarkan data pengelola kawasan, nilai investasi yang ditargetkan hingga tahun 2027 mencapai Rp 36,25 triliun, mencakup pengembangan fasilitas industri, infrastruktur pendukung, serta proyek hilirisasi berbasis sumber daya alam.

“Bagi saya, pertumbuhan bisnis harus selaras dengan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar George Santos, pengusaha yang memimpin pengelolaan KEK Galang Batang, dalam keterangannya, Selasa (28/10/2025).

Menurut Santos, keberhasilan pembangunan kawasan industri tidak hanya diukur dari capaian ekonomi, tetapi juga dari kemampuan proyek tersebut menciptakan lapangan kerja berkualitas dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) lokal.

“Lingkungan kerja yang sehat menghasilkan bibit-bibit SDM unggulan baru. Semua orang harus memiliki kesempatan yang sama,” kata dia.

Baca juga: KEK Industropolis Batang Jajaki Sinergi Investasi Hijau RI–Jepang

Dorong hilirisasi dan pemberdayaan lokal

KEK Galang Batang merupakan salah satu kawasan industri strategis yang ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2017.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau