SYDNEY, KOMPAS.com - Ribuan warga Australia turun ke jalan dalam aksi solidaritas mendukung Palestina pada Minggu (24/8/2025), dua pekan setelah pemerintah mengumumkan keputusan untuk mengakui negara Palestina.
Menurut Palestine Action Group, lebih dari 40 aksi protes digelar di berbagai kota di Australia. Kelompok itu mengklaim sekitar 350.000 orang hadir, meskipun pihak kepolisian memperkirakan jumlah massa lebih rendah di beberapa lokasi.
Di Sydney, penyelenggara aksi Josh Lees menyampaikan, para peserta berbaris menuntut diakhirinya genosida di Gaza. Mereka juga mendesak agar pemerintah Australia menjatuhkan sanksi terhadap Israel, dikutip dari Sky News.
Baca juga: Titik Balik Israel-Australia: Dulu Kawan Kini Lawan, PM Perang Kata-kata
Namun, aksi tersebut menuai kritik. Dewan Eksekutif Yahudi Australia, organisasi yang mewakili komunitas Yahudi di negara itu, menilai demonstrasi menciptakan lingkungan yang tidak aman dan seharusnya tidak dilangsungkan.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pekan lalu melontarkan serangan verbal kepada Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Ia menilai Albanese sebagai pemimpin lemah yang mengkhianati Israel serta menelantarkan komunitas Yahudi di Australia.
"Saya pikir rekam jejaknya akan selamanya ternoda oleh kelemahan yang ia tunjukkan dalam menghadapi monster-monster teroris Hamas," ujar Netanyahu pada Rabu (20/8/2025).
Menanggapi hal tersebut, Albanese mengatakan tidak akan mengambil komentar itu secara pribadi. Ia menegaskan akan tetap memperlakukan para pemimpin negara lain dengan rasa hormat.
Pemerintah Australia pada 11 Agustus lalu memutuskan untuk secara resmi mengakui negara Palestina mulai September 2025.
Baca juga: Australia Tak Takut Singgung Israel Terkait Pengakuan Negara Palestina
Keputusan itu muncul setelah puluhan ribu warga Australia sebelumnya berbaris di Jembatan Pelabuhan Sydney yang ikonis untuk menyuarakan dukungan terhadap Palestina.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini